Apa yang Anda bayangkan ketika mendengar nama negara Saudi Arabia atau Arab Saudi? Pasti sempat terlintas pikiran, negara bermayoritas muslim tersebut dipenuhi dengan para wanita berbusana serba hitam dari ujung kepala hingga kaki, berjalan selalu cepat dan merunduk, bercadar, atau terbilang 'kolot' ? Berbeda dengan negara-negara lain di Timur Tengah yang mulai modern, Saudi Arabia memang masih menjaga budaya yang ketat.
Apabila masyarakatnya seperti itu, apakah Anda akan menyimpulkan ratu atau putri kerajaan di sana juga begitu? Dilansir oleh Worldobserveronline.com, sungguh mengejutkan bahwa putri Raja Arab Saudi adalah wanita yang cantik dan modern. Dia tidak keberatan keluar di depan umum hanya mengenakan kerudung di kepalanya dan menunjukkan sedikit rambut indahnya.
Adlah binti Abdullah bin Abdel Aziz Al Saoud, adalah wanita modern yang menyerukan kebebasan perempuan dan yang percaya 'Al Niqab' (semacam cadar) lebih dari tradisi, sementara syal lebih dari apa yang disebut dengan Islam (damai).
Ketika Adlah diwawancarai oleh seorang wartawan surat kabar Perancis “Le Figaro”, Adlah berbagi terkait pandangannya tentang pernikahan, hijab, pekerjaan bagi perempuan dan media sosial. Adlah merupakan sosok yang aktif di negaranya. Dia sering berpartisipasi dalam menyambut tamu kerajaan, menghadiri acara teater drama dan acara-acara lainnya, berpose dengan pria dan wanita lain di foto.
Adlah melihat ada masalah nyata dalam kasus pernikahan di bawah umur dan menyebut diperlukannya suatu aturan untuk menentukan batas yang diperbolehkan untuk menikah. Dia juga memandang bahwa tidak perlu dipermasalahkan bagi seorang wanita dan pria sama-sama berkarir, asalkan tetap saling menghormati dan harus ada payung hukum yang jelas jika terjadi pelecehan terhadap perempuan.
Bagaimana menurut Anda, ladies? Apakah Adlah merupakan figur yang baik bagi perempuan Arab Saudi? Apakah masih ada harapan pembebasan perempuan Saudi di negaranya sendiri?
(vem/nip)