Seorang Siswi Digigit dan Disiksa Teman-teman Sekelas Atas Perintah Guru

Fimela diperbarui 07 Jan 2015, 12:39 WIB

Baru- baru ini santer tersebar berita yang mengejutkan dunia pendidikan. Lagi-lagi seorang anak mengalami kekerasan di sekolahnya. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat yang ramah bagi anak, justru menjadi momok tersendiri. Anak tak bisa leluasa belajar karena masih saja rentan mengalami bullying yang bisa dilakukan oleh guru ataupun teman sebaya.

Rupanya Lacey menganggap alasan itu tidak masuk akal untuk menolak partisipasi murid dalam kegiatan belajar-mengajar. Sayangnya, Lacey merespon alasan si murid justru dengan melakukan hal buruk. Ketika gadis kecil itu mengungkapkan perasaan malunya, Lacey diduga mengatakan bahwa dia akan menunjukkan kepada murid tersebut apa itu malu. Saat itulah insiden buruk terjadi.
 

Dilansir oleh Inquisitr.com, Ken Lacey, seorang pria yang disinyalir sebagai guru pengganti di sekolah Quincy, Washington, melakukan kekerasan pada seorang murid perempuan kelas enam SD. Insiden tersebut terjadi pada 12 Desember 2014 lalu dimulai dengan pelajaran seperti biasanya. Lacey meminta murid tersebut untuk maju ke depan, berpartisipasi dalam kegiatan kelas, namun anak itu menolak karena dia malu berbicara di depan kelas.

Rupanya Lacey menganggap alasan itu tidak masuk akal untuk menolak partisipasi murid dalam kegiatan belajar-mengajar. Sayangnya, Lacey merespon alasan si murid justru dengan melakukan hal buruk. Ketika gadis kecil itu mengungkapkan perasaan malunya, Lacey diduga mengatakan bahwa dia akan menunjukkan kepada murid tersebut apa itu malu. Saat itulah insiden buruk terjadi.

Lacey diduga menyuruh empat orang siswa lainnya untuk menyeret dan menggigit gadis itu ke depan kelas. Dan, memberikan kesempatan pada murid lain untuk bergabung. Siswa-siswa lain turut bergabung dalam bullying itu. Gadis kecil itu diseret di lorong kelas, dan semakin banyak siswa lain ikut menyeretnya. Bahkan, beberapa siswa diantaranya diduga ikut menampar, menendang, dan memukul gadis kecil yang malang itu. Sementara yang lain melemparkan bola padanya. Berikut video wawancara ibu siswi yang mengalami kekerasan di sekolah.

 
Video: copyright youtube.com/ iFIBER OneNews

Ibu siswi malang itu, Olga Montano, menyayangkan peristiwa yang terjadi pada anaknya. Dia menyatakan bahwa dihubungi oleh pihak sekolah tentang kejadian itu. Ibarat disambar petir, dia marah dan merasa hancur hatinya mengetahui putri kesayangannya mengalami penghinaan yang dilakukan teman-temannya. Tidak ada yang lebih buruk ketika dia melihat rekaman pemukulan yang mengerikan itu.

Montano menceritakan di saat wawancara, bahwa ada lebih dari empat siswa yang terlibat dalam serangan itu. Departemen Kepolisian Quincy juga telah memperoleh rekaman kejadian itu, dan saat ini sedang dalam proses penyelidikan. Kepala Yayasan Sekolah Quincy, John Boyd menginformasikan bahwa Lacey mengundurkan diri dari sekolah pada 15 Desember 2014, tiga hari pasca insiden itu.

Ladies, apakah menurut Anda, dia harus menghadapi tuntutan hukum atas perintahnya pada beberapa murid untuk menyeret dan memukuli salah satu siswi? Apakah siswa pelaku juga harus terseret oleh hukum? Setidaknya, menghadapi siswa pemalu tidak seharusnya melalui jalan pemaksaan apalagi kekerasan.

(vem/nip)
What's On Fimela