Waspada! 18.000 Cake Kadaluarsa Dicuri dan Dijual Kembali

Fimela diperbarui 06 Jan 2015, 15:15 WIB

Kasus makanan atau jajan kadaluwarsa kembali mencuat, dalam beberapa bulan yang terakhir. Makanan dan kue kadaluwarsa, atau dibuat dari bahan - bahan yang sudah kadaluwarsa, beredar luas di pasar. Banyak konsumen yang tidak tahu dan akhirnya menjadi korban.

Seperti dilansir dari bbc.com, sedikitnya 18.000 kue raspberry tart atau himbeertorte telah dicuri dari tempat penimbunan limbah di Serbia dan dijual kembali ke pasar gelap, kata otoritas negara itu. Awalnya kue-kue itu disita dari sejumlah toko yang mesin pendinginnya rusak di Kota Kragujevac, Serbia.

Himbeertorte sendiri adalah kue khas negara Serbia. Kue tar lezat ini dihias dengan saus dan manisan raspberry di atasnya.

Namun, sebelum dihancurkan, kue-kue tersebut dicuri pada 24 Desember lalu, kata surat kabar lokal. Wali Kota Kragujevac, Radomir Nikolic, menuduh pencurian kue-kue ini dilakukan oleh kelompok terorganisasi.

Sejauh ini belum ada laporan yang menyebutkan warga kota itu mengalami keracunan akibat mengonsumsinya, tetapi penyelidikan masih berlangsung. Beberapa karyawan di lokasi penimbunan limbah dilaporkan telah dipecat akibat kasus ini.

"Kue-kue tersebut kini beredar di tempat-tempat yang mencurigakan dan dengan harga yang mencurigakan pula," kata sang wali kota.

Organisasi perlindungan konsumen Serbia telah mengunggah foto-foto kue tersebut ke situsnya dan memperingatkan agar warga negara itu tidak mengkonsumsinya.

Dalam standar yang ditetapkan oleh organisasi perlindungan konsumen Serbia , jelas ditetapkan bahwa makanan yang kadaluwarsa tidak boleh diperdagangkan. Bahkan makanan, minuman dan obat – obatan yang dijual bebas, wajib mencantumkan tanggal kadaluwarsa.

Hal ini untuk melindungi konsumen dari bahaya ketika mengkonsumsi makanan. Maka peredaran makanan, jelas menjadi tanggung jawab produsen, distributor dan penjual. Mereka mestinya wajib mematuhi aturan, dan tidak mencari keuntungan dengan menjual makanan yang membahayakan kesehatan manusia.

Para produsen dan penjual makanan kadaluwarsa, memang tidak memikirkan dampak dari mengkonsumsi makanan kadaluwarsa. Mereka hanya melihat ada peluang untuk mengeruk keuntungan sebesar - besarnya.

Apapun jenis makanannya, jika sudah kadaluwarsa tentu tidak layak untuk dikonsumsi. Berdasarkan analisa medis, makanan basi atau kadaluwarsa dipastikan mengandung bakteri dan jamur. Kedua jasad renik tersebut, sangat membahayakan kesehatan manusia. Jamur akan tumbuh pada makanan yang basah atau lembab.

Jika manusia mengkonsumsi makanan kadaluwarsa, dalam jangka pendek bisa mengalami keracunan, karena bakteri akan menyerang saluran pencernaan. Fase ini, akan ditandai dengan mual dan muntah - muntah. biasanya masa inkubasinya akan cepat, yaitu satu jam. Anak - anak kecil biasa sangat sensitif jika mengkonsumsi makanan basi.

Dalam jangka panjang jika dikonsumsi, makanan kadaluwarsa bisa menyerang syaraf, mata, dan otak. Bahkan akibat yang paling fatal bisa menimbulkan penyakit tumor, kanker, atau apa yang disebut hepatorena, atau kegagalan fungsi jantung dan hati. Karena itu, dianjurkan bagi masyarakat untuk berhati -. hati jika membeli makanan, terutama yang tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa.

Untuk mengakali makanan kadaluwarsa, para produsen nakal, biasanya melakukan reformulasi makanan, sehingga seperti makanan baru. Biasanya makanan yang di reformulasi, yang terbuat dari bahan yang relatif tidak tahan lama atau yang mengandung kadar air cukup tinggi, seperti roti, kue tar  atau biskuit.

Untuk keyakinan pembeli, mereka juga mengganti label kadaluwarsa, sehingga terkesan makanan baru. Namun jika dicermati secara teliti, makanan hasil reformulasi secara fisik akan diketahui dari warna dan bau. Atau bahkan kadang - kadang sudah terlihat jamur atau perubahan warna yang berbeda dari aslinya.

Dari kasus ini, usahakan selalu teliti dan berhati-hati dalam membeli makanan ya Ladies.

(vem/chi)
What's On Fimela