Seringkali kita lupa kalau hidup ini bisa terasa begitu singkat. Bahkan kita sering berangan seandainya kita bisa hidup selamanya di dunia ini. Tapi kita pun harus menerima fakta bahwa kita memiliki satu garis hidup yang nantinya akan berakhir di sebuah ujung rahasia dan misterius.
Seorang gadis 19 tahun dari provinsi Shandong telah menginspirasi para netizen China dengan buku hariannya. Dilansir dari shanghaiist.com, gadis bernama Du Liyuan ini memutuskan untuk membuat buku harian setelah dirinya didiagnosis dengan penyakit leukemia. Terinspirasi dari serial drama Jepang “The Hours of My Life”, Du menulis buku harian karena ingin bisa selalu diingat keluarga dan dirinya sendiri.
Du tadinya tak ingin lagi menjalani pengobatan agar bisa kembali bersekolah dan traveling ke China bagian selatan, tapi ia tak bisa. “Menyerah adalah tindakan yang sangat egois. Orang tua saya membesarkan saya dan merawat saya setiap hari sejak saya sakit. Jika saya menolak pengobatan, saya akan mengecewakan mereka,” ungkapnya. Biaya pengobatan yang mahal pun membuat Du merasa bersalah kepada kedua orang tuanya. Ia sendiri telah menjalani enam kali kemoterapi dan 25 kali radioterapi.
”Mungkin kita tak bisa berbuat apa-apa saat menghadapi penyakit dan kematian. Mungkin kita takut karena penyakit ganas. Mungkin kita akan kehilangan semangat dan menyerah. Tapi ketika setitik cahaya menembus hati saya dan menerangi kegelapan, saya memutuskan untuk tetap berharap dan menjalani sisa waktu hidup saya dengan hati bahagia,” tulis Du dalam buku hariannya.”
Du mengungkapkan pada wartawan bahwa ia ingin melanjutkan studi sebagai perawat jika ia sembuh nanti. Ia ingin bisa menciptakan obat untuk menyembuhkan penyakitnya.
Dokter memutuskan untuk melakukan transplantasi sel induk kepada Du dari tulang sumsum ayahnya. Namun karena Du mengalami infeksi di paru-parunya pada bulan November, operasi pun ditunda sampai kondisi paru-parunya pulih. Semoga Du segera kembali pulih dan sehat agar bisa mewujudkan semua impiannya.
Ladies, hidup hanya sekali. Sayang jika dilewatkan dengan hal-hal yang tak penting. Setiap detiknya begitu berharga, setiap hembusan napas kita punya makna. Selama kita masih bisa menatap indahnya dunia, akan lebih membahagiakan jika kita mengisi setiap waktunya dengan hal-hal yang bermanfaat. Sebelum nantinya menyesal, sebelum hilang harapan kita untuk hidup.
- Ditolak Masuk Universitas Karena Tak Punya Tangan, Tetap Optimis Bisa Sukses
- Anjing Dorong Kursi Roda Pria Lumpuh, Bukti Setiap Makhluk Punya Cinta
- Pengakuan Polos Putra Pilot Iriyanto: Ayah Belum Pulang Karena Masih Bekerja
- Kisah Haru Pelukan Umay untuk Bu Risma Walikota Surabaya
- Keluarga Hilang Bersama AirAsia, Kini Ciara Sebatang Kara