Wanita yang sedang mengalami Premenstrual Syndrome (PMS) itu seringkali tak ubahnya seperti sosok monster yang bertanduk. Bagaimana tidak, saat lagi PMS, wanita bisa super sensitif. Satu kata yang membuat tersinggung bisa membuat wanita marah dan uring-uringan. Belum lagi ketika seorang wanita jadi makin mudah menangis meski tanpa ada sebab yang pasti saat PMS.
Dilansir dari mindbodygreen.com, diperkirakan satu dari dua wanita yang mengalami PMS itu disebabkan karena ketidak seimbangan hormon. Ladies, Anda pun mungkin sering menjadikan hormon Anda sebagai “tersangka” ketika orang-orang di sekitar Anda komplain saat Anda jadi super sensitif saat PMS. Eh, tapi kita bisa kok berusaha untuk mencegah PMS. Caranya adalah dengan melakukan beberapa hal yang bisa menyeimbangkan hormon. Untuk lebih jelasnya, langsung saja simak cara-caranya di artikel ini.
Coba Akupuntur
Oke, cara ini mungkin akan dihindari oleh Anda yang sangat takut dengan jarum. Tapi akupuntur ini bisa membuat tubuh meningkatkan sirkulasi dan aliran darah. Dampaknya Anda bisa merasa lebih rileks dan tenang sehingga membuat tubuh dan kadar hormon Anda dalam kadara yang seimbang.
Penelitian klinis menunjukkan bahwa akupuntur adalah salah satu teknik terbaik untuk mengatasi PMS. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Archives of Gynecology and Obstetrics menemukan bahwa 78 persen wanita yang menjalani perawatan akupuntur bisa mengurangi gejala PMS dalam waktu 24 jam setelah perawatan tersebut. Ketika Anda ingin mencoba teknik akupuntur, pastikan Anda ditangani langsung oleh ahli akupuntur yang sudah bersertifikat.
Konsumsi Sayuran Hijau
Seimbangkan hormon estrogen dan progesteron dengan mengonsumsi sayuran hijau. Tujuannya adalah agar bisa mengurangi gejala PMS. Ada bisa coba konsumsi sayuran hijau segar yang sudah dimasak seperti brokoli, kale, bayam, bok choy, dan Brussels sprout. Sayuran yang kaya vitamin B ini akan jadi juru selamat Anda dari siksaan PMS.
Kuncinya adalah konsumsi sayuran ini dalam keadaan sudah dimasak ya, Ladies. Rebuslah dahulu sayuran yang akan dikonsumsi selama 30 hingga 45 detik. Kalau pun akan membuat jus sayuran ini, sebaiknya gunakan sayuran yang sudah direbus terlebih dahulu.
Hindari Produk Olahan Berbahan Kedelai
Susu kedelai, keju kedelai, yogurt kedelai, dan makanan olahan lain yang mengandung kedelai sebaiknya dihinari. Kenapa? Karena produk-produk tersebut telah menggunakan bahan makanan yang sudah diolah terlalu berlebihan sehingga kandungan alaminya pun berubah. Mengonsumsinya akan membuat hormon kita tak seimbang.
Jika ingin mengonsumsi makanan yang berbahan kedelai, pilihlah yang organik seperti produk fermentasi (tempe atau miso). Penting juga untuk membatasi konsumsi kedelai dengan tak lebih dari tiga atau empat ons per minggunya. Untuk Anda yang memiliki gangguan tiroid, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi produk berbahan kedelai.
Konsumsi Banyak Omega-3
Makanan yang kaya omega-3 seperti ikan salmon, telur organic, daging merah, biji labu, kacang kenari bisa menyeimbangkan kadar hormon di dalam tubuh. Anda juga konsumsi minyak hati ikan kod yang sudah difermentasi secara teratur setiap hari. Minyak hati ikan cod adalah sumber omega-3 alami yang baik karena mengandung vitamin D dan vitamin A.
Minyak hati ikan cod yang paling dianjurkan adalah minyak yang mengandung 2.000 IU (International Unit) dari kandungan vitamin D harian. Anda bisa mengonsumsi minyak ini satu sendok teh setiap hari.
Lakukan Meditasi
Pikiran juga butuh nutrisi. Saat nutrisi pikiran terpenuhi maka stamina tubuh akan terjaga dengan baik. Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang melakukan meditasi secara teratur bisa mengurangi gejala ketidakseimbangan hormon. Luangkan waktu 10 menit setiap harinya untuk duduk, bernapas teratur, dan tenangkan pikiran. Waktu tidur pun harus cukup dan berkualitas. Jika tubuh Anda terasa segar setelah tidur delapan jam, maka pastikan setiap malam Anda tidur dengan durasi waktu yang sama.
Selain lima tips di atas, Anda juga perlu mengonsumsi makanan segar dan alami. Hindari konsumsi makanan instan atau olahan berlebihan. Dan jangan konsumsi gula berlebihan. Buah-buahan segar dengan kandungan gula alami juga baik untuk tubuh.