Hilangkan Semua Prasangka Negatif dengan Satu Pertanyaan Ini

Fimela diperbarui 31 Des 2014, 16:30 WIB

Siapa sih yang tidak punya masalah di dunia ini? Setiap orang pastilah punya masalahnya sendiri-sendiri. Semua orang memiliki situasi sulitnya sendiri. Dan terkadang sebuah masalah atau hal yang hadir dalam hidup ini membuat kita selalu berprasangka negatif.

“Jangan-jangan hidupku memang dipenuhi kesialan.”

“Sepertinya memang aku tak akan pernah sukses.”

“Dengan kemampuanku seperti ini, mustahil bisa mengatasi hambatan ini.”

Ladies, sebagai manusia, prasangka dan pikiran negatif kerap datang. Apalagi jika kita berada dalam kondisi terjepit dan tak menyenangkan. Kalau sudah dalam kondisi seperti itu, pikiran kita jadi sering kalut dan akhirnya hanya bisa mengeluh. Tapi kalau selalu berprasangka negatif, bagaimana cara kita menghadirkan rasa bahagia dalam hidup? Apa iya kita hanya menghabiskan hari-hari ini dengan keluhan dan penuh kesia-siaan?

Seperti di sekolah, untuk naik kelas kita perlu ujian. Untuk bisa menapaki jenjang sekolah dan karier yang diinginkan, kita pun perlu melewati serangkaian tes. Tes-tes itu pun tak bisa dibilang gampang. Pasti ada kesulitan dan tantangannya sendiri. Pada dasarnya semua hal itu akan kembali kepada diri kita sendiri.

Ada satu pertanyaan yang bisa membantu Anda untuk berpikir lebih jernih ketika prasangka negatif mulai merambat memasuki pikiran Anda.

Pertanyaan itu adalah “Bagaimana caraku mengubah “tragedi” ini menjadi sebuah “pintu kesuksesan yang baru”?”

Ya, pertanyaannya adalah BAGAIMANA dan bukan APA atau MENGAPA. Daripada semakin menenggelamkan pikiran pada, “Apa hal-hal buruk ini memang sudah jadi takdirku selamanya?” atau, “Mengapa hal buruk ini terjadi padaku sementara orang lain di luar sana bisa tetap bahagia?” lebih baik mulai mencari solusinya dengan bertanya, "Bagaimana caraku mengubah hal buruk ini?"

Setiap kali ada perasaan yang tak enak atau merasa sedih karena sesuatu tak berjalan sesuai harapan, Anda bisa melakukan refleksi diri dengan bertanya “bagaimana”. Kenapa harus dengan kata tanya “bagaimana”? Alasannya adalah agar otak ini bisa teralihkan dan fokus pada hal  yang lebih penting dan darurat.

Ladies, kita dianugerahi otak, pikiran, dan akal, jadi kalau pun ada hal-hal negatif yang terjadi, yakinkan diri bahwa semuanya akan bisa terlewati dengan baik. Semua kembali pada diri sendiri. Mau berusaha mengubah sesuatu secepatnya atau membiarkan diri terpuruk dalam perasaan negatif dan tak berguna. Well, you decide!

(vem/nda)
What's On Fimela