Cucu Korban AirAsia Bermimpi Nenek Berpakaian Pengantin

Fimela diperbarui 29 Des 2014, 10:00 WIB

Boleh percaya atau tidak bahwa mimpi dapat menjadi pertanda suatu peristiwa yang akan terjadi. Entah itu pada diri sendiri, orang-orang terdekat dengan Anda, atau bahkan orang lain yang tidak pernah Anda kenal sebelumnya (bencana alam, dan lain-lain). Secara mitos orang terdahulu, mimpi dijadikan faktor utama penanda kejadian yang akan dialami di masa mendatang. Sehingga, orang-orang terdahulu sering mengantisipasi terjadinya hal yang tidak menyenangkan.

Berkembangnya teknologi menyebabkan orang jaman sekarang jarang percaya dengan mitos, termasuk mimpi. Mimpi hanya dianggap sebagai bunga tidur dan tidak digubris. Itulah yang terjadi pada cucu salah seorang penumpang korban hilangnya pesawat AirAsia tujuan Surabaya-Singapura, 28 Desember 2014 lalu.

Dilansir oleh merdeka.com , disebutkan bahwa pesawat AirAsia dengan kode penerbangan QZ8501 hilang kontak setelah meninggalkan landasan Bandara Internasional Juanda Surabaya, Jawa Timur. Sampai saat ini belum diketahui keberadaan pesawat tersebut.

Menurut kisah oleh Lili, seorang warga Pakuwon Indah, ketika ditemui wartawan di Posko Crisis Center Terminal 2 Bandara Juanda, keponakannya yang merupakan cucu salah satu korban AirAsia (Jo Indri) mengaku sebelum kejadian naas tersebut berlangsung, dia sempat bermimpi neneknya mengenakan baju pengantin selayaknya hendak menikah. Waktu itu, Lili mencari informasi tentang ibunya di posko tersebut.

“Mama saya berangkat bersama lima anggota keluarga saya yang lain. Ada juga saudara saya, Meiji Tedjakusuma, suaminya Charlie Gunawan dan tiga anaknya.” ucap Lili.

Lili mengaku tidak mendapatkan firasat apapun tentang peristiwa naas yang dialami keluarganya. Karena, kebahagiaan setelah merayakan Natal bersama dengan nonton bioskop.

“Saya tidak ada firasat apa-apa, tapi keponakan saya yang cerita bermimpi Oma-ya (sapaan akrab korban) menemui mereka dengan pakaian sangat indah seperti busana pengantin, semoga ini bukan pertanda buruk.” lanjut cerita Lili sedih.

Namun, takdir berkata lain, kemudian Lili mendapatkan kabar buruk bahwa pesawat yang ditumpangi ibu serta keluarganya yang lain hilang Minggu kemarin. Dia beserta keluarganya langsung menuju bandara guna mencari informasi tentang nasib keluarganya.

Sesungguhnya, kita tidak dapat melawan takdir, baik atau buruk. Tuhan telah memberikan petunjuk melalui tanda-tanda terjadinya sesuatu pada kita untuk membuat kita siap menghadapi segala kemungkinan yang ada, salah satunya melalui mimpi. Bisa jadi berupa peringatan atau petunjuk takdir. Jika Tuhan berkehendak, maka terjadilah semua walaupun manusia ikut campur untuk menghalang takdir buruk. Kita hanya bisa berbuat baik selama hidup untuk bekal di hari akhir. 

Kita doakan saja semoga tim evakuasi mendapat kepastian akan nasib pesawat AirAsia yang hilang kemarin. Semoga keluarga korban diberi kekuatan dan ketabahan.

(vem/nip)
What's On Fimela