Wajah Gadis Cantik Jadi Nenek-Nenek Karena Pakai Ekstasi

Fimela diperbarui 27 Des 2014, 12:00 WIB

Banyak orang bilang, jangan pernah mencoba memakai narkoba karena dapat merusak hidup, wajah bisa berubah menjadi hancur dan rusak. Menggunakan obat terlarang dalam waktu yang cukup lama akan membuat wajah yang awalnya menarik menjadi kusam dan kehilangan pesona.

Seperti dilansir dari dailymail.co.uk, Mikaila Tyhurst ( 28) dahulunya merupakan sosok remaja yang cantik dan menarik, ia memiliki impian masa depan sebagai seorang pramugari pada usia 18 tahun.

Namun, hal itu berubah drastis sejak ia kecanduan GBL atau Gamma Butyrolactone atau sejenis ekstasi cair. Gamma Butyrolactone ini memiliki kandungan yang sama dengan bahan pengelupas cat. Sejak mengkonsumsi GBL ia menderita radang hati akut. Karena narkoba pula ia kerap diperlakukan secara kasar oleh laki-laki.

Adapun obat yang biasa ia konsumsi ini memiliki efek yang sama dengan minuman beralkohol. Ekstasi cair ini dikonsumsi dengan cara diminum. GBL memberikan efek yang lebih membahayakan daripada alkohol jenis paling keras sekalipun. Jika dikonsumsi terus menerus efeknya akan fatal bagi tubuh.

Selama mengalami kecanduan, perlahan-lahan mulai muncul kelainan pada kulitnya. Muncul bintik-bintik seperti jerawat, matanya juga bengkak, sementara rambutnya kemudian berubah warna menjadi kian cokelat. Tak sampai di situ, akibat mabuk berat, ia juga sempat terjatuh hingga membuat gigi depannya tanggal.

Dalam kurun waktu empat tahun kecanduan, Tyhurst kerap kali dilarikan ke rumah sakit hampir 1000 kali. Ia juga nyaris kehilangan nyawanya sebanyak 15 kali. Ia baru berhenti mengonsumi GBL setelah dokter memperingatkan dirinya bahwa jika tak berhenti, maka ia akan meninggal.

Pada akhir Maret lalu, Tyhrust bertekad untuk menjalani rehabilitasi. Ia pergi ke pusat rehabilitasi di Crumpsall, Manchester. Saat itu dirinya mengklaim telah berhenti menggunakan obat terlarang selama dua tahun. Ini merupakan salah satu yang ia lakukan untuk mengubah kehidupannya dan demi anak perempuannya.

Selain rehabilitasi, ia juga menjalani detoks dan berharap di kemudian hari bisa menjalani transplantasi hati.

Namun, perjalanannya tak semulus yang diharapkan. Hari Senin kemarin, pengadilan memutuskan bahwa ia bersalah atas tindakan penganiayaan terhadap seorang pria yang dilakukannya bersama teman-temannya saat ia mabuk.

Pengadilan memutuskan penangguhan penahanan selama 18 bulan, Dan mengharuskan Tyhurst Program menjalani rehabilitasi selama 12 bulan.

Tyhurst sendiri mengungkapkan bahwa ia  sudah berkali-kali menjalani operasi bedah hati. Jika terjadi kelainan lagi, maka ia harus melakukan transplantasi hati.

Tyhurst ingin mengembalikan kehidupannya. Ia telah berhasil mengatasi kecanduannya selama satu tahun. Dirinya tidak ingin tersandung masalah yang sama lagi. Tyhurst bertekad bebas dari narkoba demi putri kesayangannya.

Betapa besar bahaya narkoba, hingga remaja yang seharusnya meniti masa depan cerah menjadi kecanduan dan melakukan tindak kejahatan yang parah. Lindungi buah hati Anda dari bahaya narkoba, Ladies.

(vem/chi)