Lagi-Lagi Wanita dan Anak Menjadi Korban Keganasan Pemberontakan

Fimela diperbarui 24 Des 2014, 15:32 WIB

Wanita dan anak-anak merupakan orang-orang yang wajib untuk dilindungi. Namun tidak sedikit wanita dan anak-anak justru menjadi korban kejahatan. Salah satu kejahatan yang merenggut banyak korban wanita dan anak-anak adalah pemberontakan di Assam India.

Dilansir dari bbc.com, pemberontakan separatis di India hari selasa lalu sedikitnya telah menewaskan 52 orang. Dan dari sekian banyak jumlah korban, ditemukan wanita dan anak-anak sebagai korban terbanyak. Serangan ini terjadi di Assam India dimana daerah ini adalah tempat tinggal orang-orang suku non-Bodo.

Polisi di sana mengatakan "Pemberontak menyerang desa-desa di Kabupaten Sonitpur dan Kokrajhar". Di Kabupaten Sonitpur sendiri sedikitnya terdapat 30 korban. 10 korban adalah wanita dan sisanya adalah anak-anak serta pria dewasa maupun lansia. Korban yang meninggal kebanyakan adalah orang-orang yang bekerja di kebun teh lokal.

Penduduk yang berhasil kabur dari pemberontakan mengatakan bahwa para pemberontak menyerang dengan membawa senjata tajam ataupun tembak. Pemberontak ini mengetuk pintu setiap rumah penduduk dan memaksanya untuk membuka pintu lalu melepaskan tembakan. Beberapa penduduk bahkan ditarik paksa keluar rumah lalu ditembak mati di tempat.

Seorang perwira polisi yang menangani kasus ini mengatakan " Para pemberontak tidak pernah menyisakan wanita dan anak-anak". Pemberontak yang berasal dari suku Bodo ini, pada bulan Mei lalu juga melakukan penyerangan terhadap suku lain dan warga muslim. Dan sedikitnya 32 orang meninggal dunia.

Suku Bodo melakukan hal ini karena mereka menganggap bahwa daerah kekuasaannya telah dikuasai oleh para imigran. Karena merasa emosi, mereka melakukan pemberontakan dan dengan sadis membunuh orang-orang yang dianggap telah merebut tanah kekuasaannya. Bahkan saat ini beberapa kelompok pemberontak juga memerangi pemerintah pusat.

Peristiwa ini dirasa sangat tragis, wanita dan anak-anak yang seharusnya dilindungi bahkan harus kehilangan nyawa akibat pemberontakan dan bentrok antar suku. Semoga saja pemerintah setempat bisa segera menangani kasus ini dan tidak ada lagi korban yang meninggal akibat pemberontakan.

(vem/mim)
What's On Fimela