Sosok seorang ibu pasti memberikan kesan dan pengaruh yang besar dalam kehidupan anak-anaknya. Sejak kecil, seorang anak akan dirawat dengan penuh cinta kasih dari tangan sang ibu. Namun, ketika anak sudah tumbuh dewasa dan ibu lanjut usia, seringkali sang anak akan mengabaikan ibunya begitu saja. Jika sudah begitu, masih pantaskah kita menyebut diri kita sebagai seorang anak?
Dalam rangka menyambut Hari Ibu Indonesia tanggal 22 Desember 2014, TBWA Indonesia menggulirkan kampanye "Adopt a Mother". Ini adalah sebuah inisiatif yang bertujuan agar semua orang memberi perhatian lebih pada semakin meningkatnya jumlah ibu-ibu lanjut usia yang tinggal di panti jompo karena ditinggalkan keluarganya. Seorang ibu adalah sosok mengagumkan, penuh cinta kasih. Kebanyakan dari kita beruntung dapat tumbuh bersama cintanya yang tanpa syarat, dari kecil hingga dewasa. Rasa cinta yang begitu wajar apa adanya, hingga terkadang tak terasa istimewa.
Mayoritas masyarakat di Indonesia, bahkan Asia, cenderung merasa telah mengurus orang tuanya dengan baik di usia senja mereka. Padahal, jika kita mengutip data Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S), tujuh dari sepuluh penghuni panti jompo adalah para ibu berstatus janda yang diterlantarkan oleh anak-anak mereka yang telah dewasa.
Bagi seorang ibu yang telah mendedikasikan hidupnya demi mengurus keluarga, bentuk penghargaan berupa cinta dan perhatian sangat berarti. Saat itu semua tak lagi dia rasakan, efeknya bisa sangat menyakitkan. Seorang ibu hanya butuh sedikit percikan perhatian dan kasih sayang dari sang anak, tak lebih. Sebuah sapaan salam sudah bisa menghadirkan pelangi di hati seorang ibu.
Berkaitan dengan ide kampanye ini, Tim TBWA menyampaikan, “Adopt a Mother adalah cara kita mengembalikan sedikit kebahagiaan untuk para ibu yang tinggal di panti jompo. Kita jelas tak akan bisa menggantikan perhatian dari anggota keluarga yang sebenarnya, namun melalui aksi berbagi waktu bersama seorang ibu yang telah kehilangan kontak dengan keluarga intinya, menurut kami, dapat memberi perubahan dalam hidup sang ibu.”
Di bawah ini ada sebuah video singkat yang begitu menyentuh. Ada seorang ibu bernama Tatik yang tinggal di panti jompo. Di usianya yang sudah senja dan tubuh yang tak sekuat dulu, ia masih sering menuliskan surat untuk anak-anaknya berharap sang anak mau membalas surat atau sekadar menanyakan kabarnya. Tapi apa yang terjadi? Sudah puluhan surat yang ia kirim tapi tak satu pun yang berbalas. Pedih hatinya dan meskipun ia tak menunjukkan amarahnya, lelehan air matanya sudah menggambarkan betapa sakit batin yang dirasakannya.
Video: copyright youtube.com/Adopt a Mother
Lalu siapa saja yang bisa ikut berpartisipasi dan bagaimana caranya?
Siapa saja bisa turut serta berpartisipasi dalam kampanye ini dengan ‘mengadopsi’ salah satu dari banyak ibu yang tinggal di panti jompo. Daftarnya dapat diakses melalui website Adopt a Mother. Walaupun demikian, gerakan ini bukan sebuah proses adopsi resmi, melainkan hanya berupa komitmen pribadi untuk mewujudkan harapan seorang ibu di panti jompo yang ingin ditemani dan diperhatikan layaknya keluarga sendiri.
TBWA secara jelas menekankan bahwa gerakan ini tidak bertujuan untuk mengumpulkan donasi berupa uang, “Jika seorang ibu menunjukkan rasa kasihnya dengan sebuah pelukan, maka kami meminta siapa pun yang mau jadi relawan, untuk memeluknya dengan lebih erat lagi. Jika seorang ibu mewujudkan perhatiannya lewat surat, maka kami harap, relawan dapat membalas suratnya dengan cerita manis yang lebih panjang.”
Tim TBWA lalu melanjutkan, “Terkadang yang dibutuhkan seorang ibu hanya telinga yang siap mendengarkan keluh-kesahnya. Di dunia yang serba cepat ini, ingat lah bahwa yang diinginkan seorang ibu mungkin hanya sekadar duduk dan berbincang berjam-jam atau berjalan santai bersama di taman. Bukan uang atau hadiah yang benar-benar dibutuhkannya. Karena seringkali yang paling berharga untuknya adalah waktu yang kita luangkan. Tentu saja, sebuah senyuman hangat dari kita akan selalu menyenangkannya.”
“Kami juga berharap bahwa dengan aksi sederhana ini, kami dapat mengingatkan semua orang Indonesia untuk lebih memberi perhatian pada ibu kandung kita yang telah lanjut usia. Itu ukuran keberhasilan gerakan ini,” Tim TBWA menambahkan.
TBWA berencana untuk menggulirkan kampanye ini pada minggu terakhir Desember, lalu meneruskannya ke negara-negara tetangga pada 2015 mendatang. Untuk info lebih lanjut, silahkan mendatangi laman www.adoptamother.com.
- Ketika Ibu Melupakanku, Inspirasi Haru Dalam Sebuah Buku
- Mutiara Kata Terima Kasih untuk Ibunda Tercinta
- Meski Mamaku Single Mother, Aku Tetap Tumbuh Jadi Wanita Tangguh
- Wisudaku, Hadiah Terakhir Untuk Ibu Tercinta
- Wanita yang Selalu Menyebut Namaku di Setiap Butir Doanya
- Wanita Berhati Malaikat Itu Kupanggil Ibu