Helen Dewi Kirana Kembali Meluncurkan Label Baru, NES

Fimela diperbarui 22 Des 2014, 16:21 WIB

Dunia fashion setiap tahunnya semakin berkembang, salah satu desainer yang meramaikan dunia tersebut adalah Helen Dewi Kirana. Ia seorang fashion designer yang sejak tahun 1986, dengan beragam karya batik orisinil dan inovatif.

Di penghujung tahun 2014 tak mau ketinggalan, Helen meluncurkan label fashion terbarunya yaitu NES by helen dewi kirana | hdk. Label ini menghadirkan rangkaian koleksi stola batik yang kaya akan warna, tekstur dan corak yang terinspirasi dan termotivasi. Terambil dari filosofi kuno Timur Tengah yang dapat di intepretasikan secara bebas sebagai keajaiban kedalam rancangannya.

Berawal dari inspirasi yang datang dari keajaiban tersebut, setiap item stola dalam koleksi NES didesain untuk menampilkan kekayaan corak dan tekstur yang menangkap passion, kekuatan, dan evolusi wanita dan alam. Desain tersebut dihadirkan dengan eksekusi desain yang halus, rapi dan mendetail sehingga setiap pemiliknya dapat menemukan dan merasakan indahnya keajaiban saat mengenakannya.

"Kelahiran NES penuh dengan keajaiban, inspirasi untuk menghadirkan karya tekstil berbentuk stola datang tiba-tiba dalam perjalanan pulang saya dari Bali di saat saya mengalami kejenuhan dalam mencari inspirasi karya, pertemuan saya dengan pengrajin batik yang mengerjakan beberapa item dalam koleksi ini pun merupakan suatu kebetulan, karenanya saya memilih nama NES yang berarti Keajaiban untuk koleksi ini," tutur Helen saat ditemui tim Vemale di kawasan Jakarta Sabtu 20 Desember 2014.

Sebelum peluncuran NES, Helen telah cukup lama membangun karir di dunia fashion melalui beragam label seperti Fashion House, B(i) batik, Crazyme, helen & tasha dan H&H. Sekaligus dalam perjalanannya, Helen telah menjadi saksi mata perubahan apresiasi masyarakat Indonesia terhadap kesenian batik sekaligus mengambil andil dalam melakukan inovasi design batik ketika ia meluncurkan B(i) batik di tahun 2006 untuk membuat batik tampil stylish dan updatedbagi anak muda pada saat itu, katanya jauh sebelum UNESCO meresmikan batik sebagai seni budaya khas Indonesia.

Sesuai dengan jiwa Helen untuk terus berinovasi mengembangkan seni tekstil, oleh karena itu melalui NES Helen tidak hanya menampilkan batik namun juga memperkenalkan teknik tie-dye Jepang yaitu shibori.

"Shibori mengkombinasikan berbagai teknik sederhana seperti melipat, mengikat, memelintir dan menjahit kain yang akan digunakan untuk mendapatkan corak yang sophisticated. Teknik ini diaplikasikan ke kain dengan mempertimbangkan tidak hanya desain corak yang ingin ditampilkan," tambahnya.

Jenis kain yang digunakan pun ditampilkan, sehingga setiap item stola yang dihadirkan merupakan perpaduan yang sempurna antara desain, karakter corak dan warna, juga karakter tekstil.

"Saya berharap dapat menginspirasi semua customer NES untuk menemukan dan merasakan keajaiban dalam diri mereka masing-masing, seperti keajaiban yang saya rasakan saat mendapatkan inspirasi untuk melahirkan NES, juga keajaiban yang dituangkan oleh para pengrajin tekstil dalam setiap koleksi NES," tutup Helen.

Bagaimana Ladies? Ingin merasakan keajaiban rancangan Helen Dewi Kirana?

(vem/yun/chi)
What's On Fimela