Tidur Sambil Jalan, Apa Yang Sebenarnya Terjadi?

Fimela diperbarui 10 Des 2014, 18:30 WIB

Ladies, pernahkah Anda melihat buah hati Anda tidur sambil berjalan? Atau mungkin tidak berjalan, hanya saja ia duduk di tempat tidur atau berdiri begitu lama di kamarnya saat malam hari? Terkadang mata mereka terbuka, namun sebenarnya mereka tidur. Bingung?

Hal ini sangat wajar terjadi pada anak-anak. Kejadian sleepwalking atau tidur sambil jalan ini sebenarnya akan hilang sendiri seiring berjalannya waktu. Banyak orang jaman dulu mengira anak sedang dalam pengaruh buruk makhluk tak kasat mata dan sebagainya. Namun apa yang sebenarnya terjadi saat itu?

Penjelasan secara ilmiah berdasarkan kidshealth.com, fenomena tidur sambil jalan ini terjadi ketika anak dalam kondisi level tidur yang dalam, yaitu ketika gelombang otak sangat rendah atau tidak sedang melakukan aktivitas. Mereka yang mengalami sleepwalking pun tidak akan menyadari apa yang terjadi dan tidak ingat esok harinya. Peneliti memperkirakan ada 15% dari semua anak-anak pernah mengalami tidur sambil jalan secara berulang.

Terkadang, anak-anak yang tidak pernah mengalami sleepwalking pun bisa mengalaminya saat kondisi tertentu seperti saat mereka terlalu lelah, demam, sakit, tidak cukup tidur atau dalam keadaan stres. Mereka mungkin juga akan mengalami kejadian seperti mengigau, atau bicara meracau saat tidur.

Tidak ada salahnya mengonsultasikan ke dokter, namun umumnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan saat anak Anda mengalami hal ini Ladies, karena itu bukan gejala yang menunjukkan adanya masalah kesehatan meski memang nampak lucu atau bahkan menakutkan saat tiba-tiba seseorang berjalan dan bicara saat sebenarnya mereka tertidur.

Hanya saja, Anda jadi perlu waspada dan mengawasi jika sekiranya aksi yang dilakukan si sleepwalker agak berbahaya, seperti menyalakan kompor di dapur, keluar rumah dan lain sebagainya ya Ladies.

 

(vem/feb)