Ladies, kapan terakhir kalinya Anda menulis surat? Bagaimana dengan surat cinta, apakah Anda masih sering menerima atau mengirim surat cinta untuk seseorang yang Anda cintai? Meskipun zaman sudah serba canggih dan teknologi serta internet semakin mudah diakses, ternyata masih ada orang yang mengungkapkan emosi serta perasaan melalui kata-kata dalam sepucuk surat. Sepucuk surat bisa meluapkan semua emosi dan kasih sayang cinta. Bahkan pesan yang langsung ditulis tangan dapat memberikan makna yang begitu dalam.
“A letter is always better than a phone call. People write things in letters they would never say in person. They permit themselves to write down feelings and observations using emotional syntax far more intimate and powerful than speech will allow.” ― Alice Steinbach, Educating Alice: Adventures of a Curious Woman
Masih ingatkah Anda dengan sepucuk surat yang dikirim oleh Agus Harimukti kepada ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono yang begitu menyentuh? Dan tahukah Anda bahwa Deddy Corbuzier juga sempat terharu dari sepucuk surat yang ditulis oleh putranya sendiri? Kali ini Vemale akan merangkum lima kisah haru di balik sepucuk surat. Siapa tahu Anda akan kembali terinspirasi untuk mengungkapkan perasaan Anda melalui kata-kata yang Anda tulis sendiri di atas selembar kertas.
Surat untuk Pepo
Di akhir masa jabatan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai, putra pertamanya Agus Harimurti Yudhoyono tak bisa ikut menghadiri hari pelepasan sang ayah dari istana negara. Meskipun ia tak bisa langsung mendampingi sang ayah di hari terakhirnya menjabat sebagai presiden Republik Indonesia, ia tetap menunjukkan kasih sayang dan perhatiannya melalui sepucuk surat. Surat yang ditulis langsung di atas kertas itu pun diunggah di akun Instagram dan akhirnya ramai dibicarakan publik.
[startpuisi]...Aku berharap dan berdoa, semoga Pepo dan Memo senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan oleh Allah untuk dapat terus menyumbangkan pemikiran dan karya terbaik bagi kemajuan Indonesia, dan juga dunia...[endpuisi]
Ada ketulusan dan kedalaman emosi serta perasaan dalam setiap kata yang ditulis Agus untuk ayahandanya tercinta.
It's funny; in this era of e-mail and voice mail and all those things that even I did not grow up with, a plain old paper letter takes on amazing intimacy (Elizabeth Kostova, The Swan Thieves)."
Surat untuk Diriku Nanti Saat Dewasa
Taylor Smith (12 tahun) meninggal pada tanggal 5 Januari 2014 lalu karena penyakit pneumonia yang dideritanya. Kepergiannya tidak hanya meninggalkan duka yang mendalam untuk keluarga dan teman-temannya, tetapi juga memberikan kenangan yang manis dan selamanya akan dikenang. Sebelum meninggal, Taylor sempat menulis sebuah surat yang ditujukan untuk dirinya sendiri.
[startpuisi] "Dear Taylor,
Bagaimana perjalanan hidupmu akhir-akhir ini?
Hidup memang jauh lebih sederhana 10 tahun yang lalu. Aku tahu, pesan ini mungkin terlambat kamu baca, namun aku telah menyiapkannya jauh-jauh hari...[endpuisi]
Taylor sengaja membuat surat yang ditujukan untuk dirinya sendiri nanti ketika sudah dewasa, tepatnya ketika sudah mencapai usia 22 tahun. Di surat itu juga tertulis, "untuk dibaca Taylor Smith pada 13 April 2023". Kedua orang tua yang menemukan surat itu pun merasa sangat terharu sekaligus tak menyangka bahwa putrinya bisa bersikap sangat dewasa menghadapi kondisinya saat itu.
Surat dari Putriku yang Sudah Meninggal
Esther Earl (16 tahun) sudah meninggal lebih dari satu tahun yang lalu. Namun, suatu hari orang tua Esther dikejutkan dengan datangnya sepucuk surat yang ditulis oleh Esther sendiri. Bagaimana bisa surat itu sampai diterima kedua orang tua Esther padahal Esther sudah meninggal jauh sebelumnya?
[startpuisi]"ingatkah bagaimana kamu selalu ingin melakukan sesuatu untuk dunia? ingat, kan? jika kamu belum melakukan sesuatu yang luar biasa, jangan lupa untuk berusaha...[endpuisi]
Kutipan di atas adalah kutipan yang terdapat dalam surat yang diterima orang tua Esther setelah Esther meninggal karena kanker. Rupanya surat itu dikirim setelah Esther menuliskan surat untuk dirinya sendiri di masa depan melalui futureme.org. Esther yang saat itu berusia 14 tahun membuat sebuah surat untuk dikirimkan ke dirinya 3 tahun mendatang, yaitu saat berusia 17 tahun. Hanya saja, sayangnya ia menghembuskan nafas terakhirnya di usia 16 tahun, dan surat itu pun diterima oleh orang tuanya.
Surat ke Google
Demi bisa liburan dan menikmati waktu bersama dengan sang ayah, Katie membuat sepucuk surat khusus untuk Google tempat ayahnya bekerja. Dengan tulisan khas anak-anak, ia menulis di selembar kertas dan mengawali suratnya dengan, "Dear Google worker,"
[startpuisi]Can you please make sure when daddy goes to work, he gets one day off. Like he can get a day off on wednesday. Because daddy ONLY gets a day off on saturday. [endpuisi]
Rupanya Katie mencoba untuk meminta Google memberikan waktu libur untuk ayahnya. Katie merasa waktunya bermain dengan sang ayah masih kurang. Ayahnya hanya bisa mendapatkan waktu libur pada hari Sabtu saja. Dan Google akhirnya membalas surat itu dan meloloskan permintaan Katie agar sang ayah bisa mendapatkan waktu libur seminggu penuh.
Surat Cinta Anak Deddy Corbuzier
Deddy Corbuzier terharu ketika menerima sebuah surat cinta. Eits, tapi surat cinta yang satu ini bukanlah surat yang dikirim oleh seorang wanita. Surat itu ditulis oleh putranya Azka di buku tulisnya.
[startpuisi]...I love him as big as the universe even bigger than the universe. He has been teach me how to write, how to talk, how to respect and how to care each other...[endpuisi]
Deddy menemukan surat itu saat tak sengaja membongkar-bongkar tas Azka. Kata-kata yang ditulis Azka itu pun sarat akan makna dan menjadi bukti bahwa ia merasa bahagia bisa memiliki ayah seperti Deddy Corbuzier. Seorang anak bisa benar-benar mengungkapkan perasaan dan isi hatinya dengan jujur melalui kata-kata.