Terlanjur Cinta, Aku Tak Peduli Dia Mau Jadi Pria Atau Wanita

Fimela diperbarui 26 Nov 2014, 16:10 WIB

Kalau sudah cinta, kelebihan dan kekurangan apapun bisa diterima. Seperti pengalaman unik seorang remaja bernama Krystal Griggs. Ia memiliki seorang kekasih yang bi-gender alias memiliki dua kepribadian jenis kelamin. 

Ryan Wigley, 22 tahun, memang sudah didiagnosa psikolog memiliki kepribadian langka tersebut. Tak heran, kadang Ryan ingin menjadi lelaki sesuai kondisi fisiknya dan kadang ingin menjadi perempuan bernama Ria. Ia memutuskan menjadi pria atau wanita, tepat ketika ia bangun tidur di pagi hari. 

Seiring ia membuka mata, saat itu juga pribadi Ryan seolah bertukar otomatis. Hal ini sempat membuatnya minder dan merasa bermasalah. Ia sendiri bahkan sering dibingungkan oleh pikiran dan perasaannya. Ada beberapa hari di mana ia ingin berubah menjadi pria atau wanita secara mendadak di tengah hari. 

Meski Ryan memiliki dua jenis kepribadian gender, namun ia mengaku bahwa ia tertarik pada wanita. Sebelumnya ia memiliki kekasih namun hubungan mereka gagal karena masalah ini. 

Lalu datanglah Krystal Griggs yang memberinya semangat baru. Krystal dan Ryan memiliki komunikasi yang baik sejak Ryan menjelaskan keadaannya. Ia sempat ragu sampai Krystal meyakinkannya. "Mantan kekasihnya agak menjudge Ryan sebelumnya. Tapi aku sudah mengatakan bahwa hal ini tak masalah bagiku. Yang penting adalah apa yang ada di dalam hati kami," kata Krystal. 

Remaja 18 tahun ini menyaksikan sendiri bagaimana kekasihnya itu berubah dengan drastis dari pribadi yang satu ke yang lainnya. Awalnya memang aneh, namun menjadi biasa dan unik baginya. 

Namanya juga cinta, kadang bisa membuat kita buta dan menerima segala kurang lebihnya. Meski punya kondisi yang langka, Ryan bersyukur keluarganya tak memperlakukannya dengan berbeda. Pun sang kekasih yang menerima dia dengan positif. 

(vem/gil)