Cerita Happy Salma: Kecintaannya Pada Perhiasan Etnik Indonesia dan Tulola

Fimela diperbarui 26 Nov 2014, 14:10 WIB

Seiring bertambahnya usia dan semakin matang, Happy Salma semakin menyadari bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar, terutama dari segi kebudayaan dan seni. Perpaduan budaya dan seni itu salah satunya tertuang dalam perhiasan-perhiasan etnik Indonesia. Lihatlah perhiasan yang sering dipakai nenek Anda, terutama saat memakai pakaian adat, pasti ada motif yang berbeda dengan perhiasan modern. Ada keindahan yang berbeda, ada sentuhan seni yang melekat dari perhiasan tersebut, tak sekedar perhiasan semata.

Karena itulah, Happy Salma dan sahabatnya, membangun Tulola. Tulola adalah sebuah rumah perhiasan etnik Indonesia yang menggabungkan nuansa tradisional Indonesia dan sentuhan modern. Sinergi dua bersahabat ini menggandeng para pengrajin perhiasan khas Indonesia. Ide-ide yang tertuang melebur bersama kecintaan hati, maka tak heran jika Tulola selalu memiliki perhiasan etnik yang tak hanya khas Indonesia, ada keindahan dan kesungguhan hati di dalamnya.

Melalui sebuah wawancara eksklusif bersama Vemale.com, inilah cerita Happy Salma dan bisnis perhiasannya yang bernama Tulola.

Ada banyak tema fashion yang sedang berkembang, kenapa mbak Happy memilih perhiasan?

Pada dasarnya, semua yang saya kerjakan tidak jauh dari kekayaan indonesia. Ketika bergabung di teater, itu bentuk cinta saya pada sastra. Begitu juga dengan perhiasan, itu adalah bagian dari kecintaan saya pada motif dan budaya Indonesia. Saya gemas sekali melihat banyak motif-motif perhiasan dipatenkan oleh orang asing. Hal itu menjadi salah satu turning point saya untuk mendalami bisnis perhiasan.

Kenapa saya memilih bisnis perhiasan dan bukan tema fashion lain, karena tidak ada tekanan dalam idealisme dalam perhiasan, hingga saya bisa bebas berekspresi dengan segala macam kreativitasnya. Selain itu saya bertemu partner yang cocok dan seirama.

Indonesia punya kekayaan perhiasan dengan ciri khas tertentu, selain potensi tersebut, hal apa lagi yang bisa membuat perhiasan khas Indonesia dikenal dunia?

Selain memiliki ribuan motif seni warisan leluhur, kita juga punya para seniman yang memiliki keahlian yang tidak dimiliki bangsa lain.

Apa kelebihan Tulola dibandingkan hasil kerajinan dari rumah perhiasan etnik lainnya?

Tulola tidak hanya menghadirkan sebuah desain, ada konsep kuat di dalamnya. Sehingga setiap perempuan akan terlihat berbeda ketika menggunakan perhiasan dari Tulola. Kami juga tidak memproduksi banyak untuk setiap desain perhiasan. Bahkan ada satu desain yang hanya dibuat satu, karena bahannya memang langka, misalnya bentuk batu perhiasannya hanya ada satu di dunia dan tidak ada lagi.

Berapa banyak pengrajin perhiasan Tulola? Adakah syarat tertentu yang Tulola inginkan saat menyeleksi para pengrajin?

Masternya sendiri kurang lebih ada 15 orang dan dibantu pengrajin lain yang bisa mencapai 30 orang. Kami gabungkan pengrajin dari Bali dan Jawa. Pengrajin dari Bali biasanya sangat pandai pada detail, pengrajin Jawa pandai membuat lempengan atau rantai. Keduanya kami kombinasikan untuk menghasilkan karya terbaik.

Bagi Tulola, para pengrajin bukan sekedar tukang. Mereka adalah seniman yang mengerjakan perhiasan sebagai karya seni yang dihasilkan dengan hati. Karena dedikasi itu, banyak barang Tulola dibuat dalam proses yang cukup lama. Kami memang tidak berusaha memburu-buru pekerjaan, sebab dedikasi adalah hal utama.

Inspirasi apa yang mbak Happy dapatkan dari para pengrajin?

Saya terinspirasi oleh ketekunan dan juga pengabdian mereka pada profesi. Mereka selalu mengerjakan sebuah karya sepenuh hati. Saya banyak belajar sebuah proses dari mereka.

Apa tips mbak Happy saat menyimpan perhiasan etnik agar tidak cepat kusam?

Di Tulola, kami memberikan plastik khusus dan juga bahan anti oksidan yang ditutup rapat sebelum dimasukkan ke dalam box perhiasan. Sudah menjadi sifat silver (perak) yang memang akan berubah warna seiring berjalannya waktu. Karena itu perhiasan dari bahan perak harus disimpan dengan baik dan tidak bercampur dengan barang-barang lain.

Perhiasan apa yang paling sering mbak Happy pakai, apa alasannya?

Saya senang pakai perhiasan. Yang paling saya suka adalah subeng. Tulola membuat subeng yang merupakan ide brilian dari nenek moyang, tetapi kami memberi sentuhan desain kekinian. Jika dulu subeng hanya bisa dipakai ketika pakai kebaya, subeng dari Tulola bisa dipakai saat kita memakai jeans.

Ada konsep yang mengatakan "Wanita sering memakai perhiasan sebagai ajang pamer semata," bagaimana tanggapan mbak Happy?

Bagi saya, perhiasan adalah bentuk ekspresi. Kalau pamer itu bagian dari individualnya.

Adakah kesulitan memasarkan perhiasan dengan konsep etnik-modern?

Alhamdulilah tidak sesulit yang dibayangkan. Pada dasarnya kami tidak terlalu memikirkan apakah perhiasan ini mudah dipasarkan atau tidak. Saya yakin kalau kita mengerjakan sesuatu dengan hati, orang akan merasakannya, tak terpatok pada ras tertentu. Saya bersyukur perhiasan Tulola diterima dengan sangat baik. Karena kita adalah orang Indonesia, kita juga bagian dari tradisi, saya percaya itu. Bangga sekali ketika banyak orang asing yang menghargai dan sangat suka dengan perhiasan Indonesia.

Hingga saat ini, Happy Salma terus menggali potensi Indonesia melalui perhiasan Tulola. Yang membanggakan, artis-artis luar negeri banyak yang sudah mengakui keindahan rancangan Tulola dan memakainya. Artis-artis itu antara lain Courtney Love, Kelly Rowland, dan Mischa Burton.

Memiliki bisnis kreatif seperti ini tidak semulus yang dibayangkan banyak orang. Happy Salma juga menceritakan beberapa bisnisnya yang tidak bisa dikatakan sukses. Wanita cantik ini juga membagi tips agar Anda tidak mudah menyerah jika memiliki bisnis kreatif yang berhubungan dengan seni.

Di luar kegigihan Happy Salma mengembangkan bisnis perhiasannya bersama Tulola, Vemale menanyakan "Bagi Happy, wanita cantik itu yang seperti apa?" Dan inilah jawaban Happy Salma.

Wanita cantik adalah wanita yang tidak takut menjadi unik dan berbeda. Karena saya percaya semua wanita cantik dengan segala keunikannya dan menerima segala kekurangan yang pada akhirnya menjadi ciri khas bagi dirinya sendiri.

Seperti apa sih perhiasan-perhiasan dari Tulola? Bisa Anda lihat pada gallery di bawah ini :)

(vem/yel)
What's On Fimela