Rambut putih dan beruban tidak hanya terjadi pada orang tua saja. Namun, kita yang masih muda bisa saja memiliki rambut beruban karena faktor tertentu. Sering kali, kita mendengar rambut beruban di usia muda dikaitkan dengan faktor pikiran atau stres.
Lantas, benarkan stres bisa menyebabkan rambut beruban?
Menurut penjelasan MeetDoctor.com, melanin sebagai penghasil pigmen rambut akan menghilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia. Kondisi tersebut menjadi penyebab terjadinya perubahan warna pada rambut seseorang. Rambut uban biasanya muncul pada usia di atas 30 tahun bagi pria dan 35 tahun bagi wanita. Namun, anak-anak berusia di atas 13 tahun juga bisa mengalami rambut uban.
Kepala kita terdiri atas ribuan folikel (kantung jaringan) dan setiap folikel menghasilkan satu helai rambut. Rambut manusia terdiri atas 2 jenis sel yaitu keratinosit dan melanosit. Keratinosit berfungsi membangun keratin guna menghasilkan rambut, sedangkan melanosit bertanggung jawab untuk pembentukan warna pada rambut.
Sementara itu, melanosit terdiri dari eumalinin yang memiliki warna cokelat atau hitam gelap, sedangkan pheomelanin memiliki warna kuning atau merah. Namun, saat rambut sudah mulai kehilangan sebagian besar melanin, rambut akan berubah menjadi abu-abu. Tetapi jika rambut telah kehilangan semua melaninnya, maka rambut akan berubah menjadi putih.
Melanin dapat hilang karena beberapa faktor seperti kerusakan radikal bebas yang kronis, ketidakseimbangan ginjal dan darah, bahkan stres. Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa mereka yang telah mengalami stres selama 2 – 3 tahun dapat mengalami perubahan warna rambut dengan cepat. Pasalnya, ketika seseorang sedang stres, maka hormon stres dapat mengganggu aktivitas melanin dan semakin cepat mengembangkan perubahan warna abu-abu pada rambut.
Memang, stres sangat sulit untuk dihindari. Maka dari itu, Anda bisa menanyakan kepada dokter mengenai obat terbaik dalam merawat rambut uban dan gunakanlah secara teratur.
(vem/riz)