The Body Shop Indonesia Ajak Pecinta Fashion Untuk Kelola Sampah Secara Kreatif

Fimela diperbarui 04 Nov 2014, 13:27 WIB

Tampil fashionable memang penting. Namun, jangan sampai fashion yang kita kenakan dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan. Seperti kebanyakan industri fashion yang meninggalkan limbah yang dapat merusak lingkungan. Sebagai bagian dari kampanye Protect the Planet, The Body Shop® Indonesia bekerja sama dengan Waste4Change mengajak para pecinta fashion Indonesia untuk ikut sadar mengenai pentingnya pengolahan sampah yang dalam event besar sebagai bentuk menjaga kelestarian alam.

Setiap hari di dunia diperkirakan ada 500 miliar hingga satu triliun sampah plastik setiap tahunnya yang dihasilkan berbagai pihak termasuk industri fashion. Sering kali event-event besar termasuk fashion show menghasilkan juga tumpukan sampah plastik. Padahal sampah plastik atau benda-benda yang mengandung plastik (tas kresek, kantong plastik, bungkus permen, kemasan styrofoam atau gabus) yang jika pengelolaannya tidak benar atau dibuang begitu saja ke dalam tanah, maka baru akan hancur dalam waktu sekitar 200 hingga 400 tahun.

“The Body Shop® Indonesia bekerja sama dengan Waste4Change melakukan program Zero Waste dengan cara recycle dan upcycle sampah pada JFW tahun ini. Kami sangat concern bahwa event bergengsi sekelas JFW 2015 harus mulai memperhatikan pengelolaan sampahnya, tentunya dengan cara yang cerdas, efektif, dan kreatif,” ujar Rika Anggraini, Group Head of Corporate Communication The Body Shop® Indonesia.

Program zero waste ini dilaksanakan untuk mengajak dan mengedukasi kalangan muda yang juga pecinta fashion untuk sadar akan pentingnya pengelolaan sampah baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam event-event tertentu agar kelestarian alam tetap terjaga. Agar program Zero Waste ini terlaksana, The Body Shop® Indonesia dan Waste4Change melakukan Event Waste Management yakni dengan melakukan pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan sampah di 10 titik yang tersebar di seluruh area JFW 2015.

Event Waste Management diyakini dapat mengurangi sampah yang harus dibuang ke pusat pembuangan sampah, bahkan dapat tercipta event yang bebas sampah sama sekali atau zero waste event. Menurut data Waste4Change, dalam event serupa, terdapat 35% sampah kertas, 40% sampah tidak membusuk, dan 25% sampah membusuk. Daur ulang 210 kg sampah kertas setara dengan 85 rim kertas A4 80 gr, daur ulang 240 kg sampah plastik dapat menghemat penggunaan bensin sebanyak 240 galon, dan daur ulang 150 kg sampah membusuk dapat menghasilkan 100 kg kompos.

“Setelah sampah-sampah dikumpulkan, akan dipilah lebih lanjut di sorting centre kami di Bekasi. Kemudian sampah-sampah tersebut akan disalurkan ke pihak-pihak yang dapat mendaur ulang sesuai potensi sampah masing-masing. Sehingga, sampah yang dibuang ke TPA akan sangat sedikit jumlahnya, atau bahkan nol sama sekali,” ujar Junerosano.

Tak hanya menginisiasi kegiatan recycle terhadap sampah-sampah JFW 2015, The Body Shop® Indonesia juga mengajak insan fashion untuk melakukan pengelolaan sampah secara kreatif yakni dengan melakukan upcycle sampah plastik menjadi produk fashion bernilai tinggi.

Menurut Chichi Bernardus, Duty Manager of Jakarta Fashion Week 2015, tim Jakarta Fashion Week sangat mendukung program Zero Waste yang dilakukan The Body Shop® Indonesia pada JFW 2015. “Tentunya JFW 2015 sangat terbantu dengan event waste management yang dilakukan The Body Shop® Indonesia, apalagi event JFW itu adalah event fashion week terbesar di Asia Tenggara yang sudah pasti akan dikunjungi ribuan orang per harinya.”

Bagi Anda para pecinta fashion hendaknya bisa menjadi fashionista yang kreatif. Jangan produk fashion yang Anda miliki malah merusak lingkungan tempat Anda tinggal.

(vem/riz)