Ingin Jadi Trendsetter Fashion Asia, APPMI Buat Indonesia Trend Forecasting

Fimela diperbarui 28 Okt 2014, 18:00 WIB

Indonesia dicanangkan sebagai salah satu pusat mode dunia di tahun 2025. Dengan kekuatan serta kekayaan lokal, mulai dari sumber daya alam, budaya, dan manusia, negeri kita memang memiliki potensi untuk menjadi pusat inspirasi, desain, bahkan produksi bagi industri mode dunia.

Dengan target sebagai salah satu barometer mode internasional, tentunya tak bisa hanya mencontek produk keluaran brand asing dan terpaku mengandalkan tren global. Indonesia dituntut memiliki trend forecasting atau ramalan tren tersendiri yang dapat digunakan sebagai acuan bagi konsumen dan produsen di tingkat lokal maupun global.

Untuk itulah, Indonesia Fashion Week yang digawangi oleh Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia atau APPMI membuat Indonesia Trend Forecasting dengan menggandeng BD+A Design dan 4 Kementerian, yaitu Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Perindustrian, Perdagangan, serta Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Perwakilan desainer, asosiasi mode, sekolah mode, media massa, hingga pengamat mode turut dilibatkan dalam merumuskan konten Indonesia Trend Forecasting.

Melalui Indonesia Trend Forecasting, dapat memberikan tawaran trend yang terinspirasi oleh konten lokal, namun tak lepas juga memperhatikan trend yang terjadi di tingkat global agar tetap memenuhi selera pasar internasional. Dengan mengangkat unsur lokal, produk tanah air akan memiliki keunikan tersendiri yang membuatnya berbeda dengan produk buatan negara lain. Di sisi lain, dengan memiliki acuan tren sendiri, Indonesia punya kesempatan menjadi trendsetter, bukan hanya sebagai follower atau pengekor saja.

Tak berhenti pada tahap merancang konsep Indonesia Trend Forecasting saja, langkah selanjutnya adalah bagaimana proyeksi trend yang akan dibuat tersebut dapat dikenal dan diserap khususnya oleh para pelaku mode di tanah air. Upaya yang dilakukan Indonesia Fashion Week dalam menyebar-luaskan trend versi Indonesia ini sangat beragam.

Mulai dengan memberikan pelatihan, workshop, maupun seminar di kalangan perajin daerah, desainer mode, perusahaan garmen, produsen brand lokal, dan siswa sekolah mode. Semakin banyak pihak yang mengetahui tentang Indonesia Trend Forecasting ini, tentunya semakin banyak pula yang berpotensi mengaplikasikan trend tersebut.

"Trend merupakan suatu kesepakatan bersama. Jika para pelaku industri mode di tanah air mengaplikasikan Indonesia Trend Forecasting secara kolektif melalui produk yang ditawarkan ke pasar, maka dipastikan dapat menggiring selera pasar untuk menerima trend lokal ini," tutur Dina Midiani selaku Direktur Indonesia Fashion Week di Jakarta Senin 27 Oktober 2014 lalu.

Indonesia Fashion Week merupakan suatu fashion movement yang digagas oleh Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia atau APPMI, dengan visi menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat mode dunia dengan mengangkat kekayaan sumber daya lokal dan menstandardisasi sumber daya kreatif Indonesia.

Semoga visi dari Indonesia Fashion Week ini dapat terwujud untuk kemajuan fashion di negeri ini ya Ladies.

(vem/yun/feb)