Gayatri Wailissa, Gadis Berprestasi Yang Cinta Indonesia

Fimela diperbarui 24 Okt 2014, 14:10 WIB

Diusianya yang masih sangat belia, Gayatri Wailissa merupakan salah satu anak yang berprestasi. Bagaimana tidak, saat dia masih berusia 16 tahun, dia sudah menguasai sudah menguasai sebanyak 9 bahasa di antaranya Inggris, Belanda, Jerman, Prancis, Mandarin, Jepang, Italian, Spanyol dan Arab.

"Untuk saat ini ada 9 bahasa yang sudah lancar. Terakhir ada Inggris, Belanda, Jerman, Prancis, Mandarin, Jepang, Italian, Spanyol dan Arab. Ada satu bahasa lagi, Thailand tapi masih kurang lancarnya di penulisan. Kemudian ada tiga bahasa lagi yang masih dalam proses pembelajaran, ada bahasa Rusia, Korea Selatan, dan bahasa Hindi Nepal," kata Gayatri di akun Youtube Kick Andy Videos, dilansir dari merdeka.com.

Video wawancara Gayatri di talk show Kick Andy Show 19 Juli 2013 | copyright www.youtube.com

Di saat semua orang menempuh kursus untuk bisa menguasai satu bahasa saja, Gayatri justru sebaliknya. Dia belajar sendiri dengan berbekal buku pengetahuan. Dia bisa cepat menghapal kata, tata bahasa, grammar bahasa yang sedang dipelajarinya. Dia juga suka melatih kemampuan berbahasanya di depan kaca.

"Saya mendengar dia sedang berbicara sendiri di depan cermin. Ya seperti Jepang gitu. Saya kaget, ini kenapa anak ngomong sendiri. Lalu tiba-tiba sudah ganti bahasa lain. Saya sebagai orangtua merasa bangga dengan prestasi Gayatri yang tidak disangka-sangka. Dia bisa mewakili negara Indonesia atas nama Maluku," terang Deddy Darwis Wailissa, ayah Gayatri.

Selain pandai dalam menguasai puluhan bahasa, putri Ambon ini juga memiliki bakat lain. Di antaranya instruktur teater, penyiar radio, penerjemah bahasa, dan bahkan menulis berbagai karya sastra. Memang, sejak kecil, dia dikenal sebagai anak yang pandai bersosialisasi. Dan, berbagai piala penghargaan pun diraihnya.

Sebenarnya, Gayatri bisa saja melebarkan sayapnya tidak hanya di tingkat Indonesia dan ASEAN dengan keahlian yang dimilikinya. Namun, kecintaannya pada tanah air membuatnya patut diacungkan jempol. Dia sangat mencintai Indonesia dan bagaimana pun juga, dia tetap memilih untuk di Indonesia.

Akan tetapi, kini dia telah tiada dan Indonesia kehilangan salah satu puri berbakatnya. Selamat jalan Gayatri.

 

(vem/riz)