Awas, Ini Dia Pengaruh Menopause Terhadap insomnia

Fimela diperbarui 16 Okt 2014, 19:30 WIB

Jika Anda tidak mengalami insomnia, atau malah memiliki insomnia saat masih berumur kisaran 20-40 tahun, maka saat Anda menjelang masa transisi menopause, ada yang akan mengalami perubahan. Akan ada perubahan fisik dan mental yang kan terjadi, dna ini bisa juga mempengaruhi kebiasaan tidur Anda.

Berdasarkan www.health.com, ada beberapa hal yang akan terjadi saat Anda mengalami menopause, antara lain adalah adanya tingkat hormon menurun sedangkan adrenalin naik. Selama masa menopause, bagian ovarium Anda akan mengalami penurunan produksi jumlah hormon, yaitu estrogen dan progesteron yang mana juga mengatur siklus tidur Anda.

Ketika kadar dua hormon tersebut menurun, hal ini akan mengacaukan sistem alam bawah sadar dan membuat Anda susah tidur. Penurunan kadar hormon estrogen yang terlalu rendah juga bisa membuat Anda sangat mudah stres dan hal ini membuat Anda dua kali lipat lebih mungkin mengalami susah tidur.

Hot flashes juga akan mengubah hidup Anda. Hot flashes sendiri merupakan tanda-tanda perubahan hormon yang bisa diartikan sebagai gejala awal menopause, yaitu perubahan hormon estrogen dan progesteron tadi. Karena kedua hormon tadi menurun, dan hormon adrenalin meningkat, ini akan membuat Anda lebih lama terjaga karena hormon adrenalin membuat Anda waspada.

Anda mungkin akan mengalami insomnia lebih sering hingga pergolakan hormon tersebut berhenti dan membuat Anda normal kembali. Jika masih susah tidur, Anda mungkin butuh steroid untuk meningkatkan hormon estrogen. Tanyakan dulu ke dokter ya Ladies.

(vem/feb)