Gunakan Fungsi Dua Telinga Untuk Omongan Yang Menyebalkan

Fimela diperbarui 18 Okt 2014, 09:00 WIB

Oleh: Evi Rani Widodo

Sering, kita dibuat sebel karena omongan orang lain. Tidak sedikit orang-orang di sekitar kita yang suka ngomong seenaknya saja tanpa memikirkan yang lain. Seakan, mereka tak peduli bahwa apa yang barusan dikatakannya bisa menyinggung dan menyakiti hati yang mendengarkannya.

Jangan melihat orang lain. Kadang, sahabat atau orang terdekat kita juga sering ceplas-ceplos saat bicara. Mereka sudah tidak memikirkan lagi akan apa yang dikatakannya. Apalagi harus peduli dengan orang sekitar yang mendengarnya. Karena, kebanyakan dari mereka menganggap kebiasaan tersebut merupakan "Ini gayaku kalau ngomong. Dan, seperti ini cara bicaraku."

Jika sudah kenal dekat atau memang sudah paham betul karakternya, mungkin kita sudah terbiasa dan tidak merasa tersinggung. Tapi, jika baru kenal dan mendapat kenyataan ada yang bersikap seperti itu, tidak sedikit juga dari kita yang merasa sakit hati dan bisa menilai negatif terhadap orang tersebut. Jangankan yang baru kenal, yang sudah lama kenal juga, kita masih sering dibuat jengkel. Sayangnya, si pembicara jarang peduli dan sadar atas perbuatannya.

Memang, kebanyakan yang suka bicara tanpa pikir panjang adalah kaum pria. Karena, mereka cenderung cuek dan kurang peduli terhadap sekitar. Tapi, orang-orang di sekitarnya sadar bahwa pria memang seperti itu dan menganggap sebagai hal yang biasa. Bukan sebuah hal yang menyebalkan lagi. Ya, meski kadang apa yang dibicarakannya terasa kelewatan. Seperti, suka menghujat atau bicara yang terlalu straight talking untuk suatu hal.

Lalu, bagaimana dengan wanita? Bagaimana jika sahabat atau teman kita suka ngomong seenaknya saja?

Tidak bisa dipungkiri, wanita merupakan makhluk yang peka terhadap hal-hal di sekitarnya. Wanita adalah makhluk yang sensitif terutama saat PMS. Sering juga, kita mendengarkan omongan yang tidak enak didengar. Bahkan, dari teman atau orang terdekat kita. Sekali dua kali, mungkin kita berpikir dia sedang ada masalah dan lose control. Tapi, kalau terlalu sering, kita juga sering merasa jengkel.[quote]

Mau cuek, mereka teman kita dan mungkin butuh kita sebagai pendengarnya. Kalau dibiarkan begitu saja, mereka tidak akan sadar dengan perbuatannya. Yang bisa kita lakukan untuk menanggapi orang tipe seperti itu adalah menggunakan fungsi dua telinga kita. Yup, yang sebelah kanan mendengarkan dan sebelah kiri membuangnya. Jika omongan seperti itu 'nyangkut' di otak dan pikiran, kita sendiri yang dibuat jengkel nantinya.

Jangan terlalu mengambil hati omongan yang menyebalkan. Kita bisa menjadi pendengar yang baik dan kita juga tidak merasa tersinggung. Sebaliknya, jika menyimpan sakit hati, bisa-bisa, hal tersebut dapat merusak hubungan pertemanan. Jika mau berpikir positif, kita bisa juga menganggapnya bahwa karakter dia memang seperti itu. Suka bicara semaunya tanpa peduli orang lain.

(vem/riz)