Tak Diberi Kado Saat Hari Guru, Ibu Guru Memaki Muridnya Sampai 1 Jam

Fimela diperbarui 15 Okt 2014, 09:40 WIB

Seorang guru seharusnya memiliki sifat sabar dan penyayang. Sikap guru adalah cermin bagi murid-muridnya, guru penyayang akan disayang muridnya. Namun ternyata, materi dan rasa iri bisa membuat seorang guru memberi contoh yang tidak pantas pada murid-muridnya. Seorang guru dari sekolah menengah atas di kota Yilan, Provinsi Heilongjiang, China memarahi murid sekelasnya dengan makian yang tidak pantas selama 1 jam.

Guru Kelas Lain Dapat Kado, Kenapa Aku Tidak?

Peringatan hari guru di China yang berlangsung tanggal 10 September lalu diwarnai sebuah insiden tidak mengenakkan. Seorang guru perempuan dari sekolah menengah, Feng Qunchao memarahi murid di kelasnya karena dia tidak mendapat kado di Hari Guru. Feng berkilah dia tahu dari guru lain bahwa murid-murid di kelas mereka saling mengumpulkan uang dan membelikan kado untuk guru mereka. Sedangkan Feng tidak mendapat kado dari murid kelasnya, dilansir oleh stomp.com.sg.

Kecewa tak mendapat kado dari murid-muridnya membuat Feng murka dan memarahi murid-muridnya hingga 1 jam. Kemarahan itu diluapkan Feng tanpa mempertimbangkan bahwa dirinya adalah seorang guru yang sikap dan tindakannya harus dijaga.

Kesal Sampai Memaki Murid Sekelas

"Kenapa kalian semua begitu bodoh dan tidak tahu malu? Ketua kelas dari kelas lain mengumpulkan uang bersama-sama, tetapi di kelas saya tidak," ujar Feng. "Apakah kalian benar-benar menghormati saya?"

"Katakan pada saya bagaimana saya menjelaskan pada guru-guru lain, mereka semua mendapat hadiah, tapi saya tidak mendapatkannya dari murid-murid saya sendiri? Saya malu menerima kenyataan ini," lanjutnya.

Tak hanya itu, Feng langsung memilih ketua kelas baru dan meminta muridnya mengumpulkan uang untuk dibelikan kado untuk dirinya. Feng terus saja memarahi dan memaki muridnya selama satu jam. Beberapa kata kasar keluar dari mulut Feng, kata-kata yang seharusnya tidak diucapkan seorang guru pada muridnya. Ditambah lagi hinaan seperti miskin, pelit, memalukan dan sebagainya.

Untungnya, peristiwa ini didengar oleh pihak komisi pendidikan kota setempat. Mereka akhirnya meminta Feng mengembalikan uang yang sudah dikumpulkan dan mendapat sanksi atas tindakannya. Semoga peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi, karena bagaimanapun juga, guru adalah orang tua bagi murid-muridnya.

Seorang murid bisa lupa dengan apa yang diajarkan gurunya, tetapi mereka tidak akan pernah lupa dengan apa yang dilakukan gurunya.

(vem/yel)