Ayah Tuntut Putrinya ke Pengadilan Karena Tak Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga

Fimela diperbarui 12 Okt 2014, 13:00 WIB

Ada banyak pekerjaan rumah tangga yang umumnya dikerjakan oleh seorang wanita, istri atau anak perempuan. Misalnya mencuci piring, membersihkan rumah, memasak dan sebagainya. Kegiatan ini sudah umum dilakukan wanita manapun yang memutuskan tidak menggunakan asisten rumah tangga. 

Namun kalau tidak melakukannya dan membebankannya pada keluarga yang lain, apalagi yang lebih tua, bisa-bisa kena batunya. Seperti yang terjadi di Zhejiang, China. Dilansir dari Shanghaiist, seorang pria menuntut putrinya sendiri yang tidak mau melakukan pekerjaan rumah sama sekali. 

Tanpa bermaksud menjadikannya pembantu, rupanya pria ini sudah habis kesabaran melihat tingkah putrinya. Ia tak mau bekerja apapun di rumah, atau bahkan bekerja mencari uang. Setiap hari kerjanya hanya belanja dan menonton serial Korea. 

Padahal putrinya sudah menikah, itu pun suaminya juga tidak bekerja dan tak mau membantu apa-apa di rumah. Pria ini sedih melihat istrinya mengurus anak, menantu dan cucu mereka setiap hari. Hal ini sudah mereka lakukan sejak 2010. 

Sang ayah yang disamarkan namanya sebagai Hu, menuntut sang anak dan membuktikan ke pengadilan kalau ia bahkan pernah meminjamkan uang senilai satu milyar rupiah lebih pada putri dan menantunya untuk membeli rumah. Kemelut rumah tangga ini membuat heboh China. 

Namun di tengah kemelut dan murkanya sang ayah, ia akhirnya menarik tuntutannya setelah sang putri dan menantunya meminta maaf pada Rabu lalu. Hu mengatakan bahwa ia tidak minta banyak dari anaknya. Ia hanya ingin sang anak lebih menghargai keadaan orang tuanya dan tidak menjadi manusia yang malas. Hu juga mengatakan bahwa ia tak benar-benar ingin uangnya dikembalikan. 

Well, sebuah masalah sederhana di rumah tangga bisa sampai jadi masalah yang diusut ke pengadilan. Semoga kisah ini membuat kita lebih bijaksana mengasuh anak, menghormati orang tua dan lebih hangat berkomunikasi dengan keluarga. 

(vem/gil)