Untuk me-refresh kembali otak dan pikiran, kita memang membutuhkan liburan. Kebanyakan dari kita melakukan liburan ke luar kota atau mendatangi tempat wisata. Menghirup udara segar pegunungan atau bahkan menghabiskan waktu liburan di pantai.
Akan tetapi, menurut aktor dan traveler Mario Irwinsyah, liburan tidak harus ke tempat-tempat wisata ataupun ke daerah yang memiliki pemandangan yang indah, dilansir dari www.sooperboy.com. Melainkan menikmati perjalanan dan pulang dengan membawa sebuah cerita. Sensasi tersebut yang penting bagi seorang traveler.
"Aku nggak perlu ke tempat-tempat fancy like being a tourist, yang terpenting jiwa dan pikiran bisa terbaharui ketika sepulang dari traveling. Dan dari setiap perjalanan selalu menemukan hal-hal baru. Itu yang baru dinamakan seorang traveler,” terang salah satu pemain 3 Nafas Likas ini.
Mario juga menambahkan bahwa yang paling utama bagi seorang traveler adalah bisa merasakan situasi yang terjadi di tempat yang dikunjungi hingga akhirnya membuat hal tersebut menjadi memorable. Sekali pun mendatangi desa terpencil yang menurut kebanyakan orang biasa saja. Selain itu, Mario juga berharap dengan traveling bisa memperbaharui diri, bertemu dengan orang baru, dan tentunya menambah sebuah ilmu baru.
Mario lalu menceritakan pengalaman travelingnya ke tiga daerah di Indonesia yang memiliki memorable tersendiri yang hingga kini masih diingatnya.
(vem/riz)What's On Fimela
powered by
Perjalanan ke Wonosari
Saat sedang makan di lesehan pinggir jalan di Wonosari, dia kebingungan mencari supermarket. Kemudian, dia didatangi penduduk sana yang tak dikenalinya.
Tiba-tiba saya disamperin sama orang daerah sana, yang kami sebelumnya tidak saling kenal sama sekali. Tiba-tiba, dia bertanya kepada saya, 'lagi nyari apa? Saya bilang lagi nyari warung'. Lalu, orang itu tanpa pikir panjang langsung kasih kunci motor ke saya dan mengijinkan gue untuk pergi mencari warung sesuai dengan arahannya yang dikasihnya dengan menggunakan motornya, karena dia tahu bahwa di sekitar sini agak sulit untuk menemukan warung."
Setelah di minimarket, Mario dengan sengaja tidak langsung kembali. Dia penasaran, orang yang meminjaminya motor tadi akan mencarinya atau tidak. Setelah kembali ke warung, ternyata orang tersebut masih ngobrol bersama istrinya tanpa merasa khawatir. Lalu dia mengembalikan kunci motor tadi dan mencari warung makan.
Dari perjalanan tersebut, dia mendapatkan pelajaran bahwa orang-orang daerah tidak memiliki pikiran yang picik seperti orang-orang kota kebanyakan. Mereka tulus membantu seseorang yang kesusahan.
Perjalanan ke Bangka
Beberapa bulan yang lalu, Mario melakukan perjalanan ke Bangka. Dia kemudian bertemu dengan seorang pria berbadan kekar, sangar, dengan kulit yang hitam legam. Kita pasti ketakutan jika bertemu dengan orang tersebut Ladies. Agak serem juga kan?
Pokoknya kalau dilihat sosoknya serem banget deh. Tapi ternyata saat kenalan dengannya, ngobrol-ngobrol singkat, ternyata pria tersebut merupakan sosok pria ter-mellow yang pernah saya kenal selama ini. Nggal butuh waktu lama, dia langsung terbuka berbicara dan curhat sama gue tentang kehidupan. Dari pengalaman itu, ada hal baru lagi yang bisa gue pelajari yaitu fisik tidak selalu menentukan karakter seseorang," kenang Mario.
Dari situlah, dia mendapatkan pelajaran bahwa tidak semua orang yang terlihat menyeramkan, mereka jahat. Yup, fisik memang tidak selalu menentukan karakter seseorang. Seperti yang ditemui Mario tersebut.
Perjalan ke Ambon
Tak ketinggalan, Mario juga melakukan traveling ke Ambon dengan beberapa temannya. Dia melihat air laut yang begitu jernih dan bening. Namun, orang Ambon di sebelahnya mengatakan bahwa air tersebut masih kotor dan ada lagi air laut yang lebih jernih. Bahkan, binatang di dasar laut pun sampai terlihat.
Seketika, dia mengingat air laut yang cukup keruh di beberapa wilayah di Jakarta, tapi hingga kini masih dikunjungi banyak orang sebagai tempat wisata. Apalagi, beberapa sungai di Jakarta dikelilingi sampah dan masih digunakan untuk mandi dan mencuci.
Dan, dari perjalanan ke Ambon, dia mengetahui bahwa orang-orang di sana benar-benar memperhatikan kebersihan air. Tidak seperti orang-orang kota yang suka buang sampah atau limbah di sungai dan laut.