Orang tua mana sih yang mau melihat anaknya sedih dan menderita? Sebagai orang tua, kita sangat berharap anak kita nantinya tumbuh jadi anak yang bahagia. Tapi membahagiakan anak bukan berarti kita harus memanjakannya. Dilansir dari parents.com, ada sejumlah hal yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan orang tua agar bisa membuat anak jadi anak bahagia. Hal-hal apa sajakah itu? Berikut penjelasannya.
- Biarkan Anak Memimpin Permainan
Luangkan waktu setiap hari untuk bermain bersama anak-anak. Tapi bukan asal bermain, saat bermain biarkan anak Anda yang memimpin permainan. Joyce Nolan Harrison, M. D asisten profesor psikiatri, divisi psikiatri anak dan remaja di Johns Hopkins Children’s Center mengatakan agar membiarkan anak melakukan apa yang ingin ia lakukan. Jadi bukan membuat anak melakukan apa yang Anda inginkan dari anak Anda.
Ketika bermain dengan anak-anak, benar-benar fokuskan perhatian Anda pada anak Anda. Jauhkan diri Anda dari berbagai macam gadget atau pekerjaan lain. Habiskan waktu Anda benar-benar bermain dengan anak Anda.
Biarkan anak Anda yang mengatur permainannya. Anda hanya perlu mengikuti instruksinya. Cara ini sebenarnya juga bisa menumbuhkan rasa percaya diri pada anak Anda karena ia akan merasa mampu mengatur segala sesuatunya dengan baik dan jadi orang yang dipercaya.
- Biarkan Anak Merasakan Kegagalan
Ini mungkin akan jadi tersulit yang dilakukan orang tua. Tapi membiarkan anak melakukan kesalahan dan mereka belajar dari kesalahan tersebut akan membangun karakter mereka. Supaya anak Anda bisa mudah beradaptasi dengan situasi-situasi sulit nantinya, sejak dini ia perlu belajar untuk menerima kenyataan hidup yang sesungguhnya seperti konflik, usaha keras, dan akibat.
Christine Carter, Ph.D penulis Raising Happiness dan sosiolog di UC Berkeley Greater Good Science Center mengungkapkan bahwa anak-anak harus bisa menerima fakta bahwa dunia ini dipenuhi orang-orang yang pernah berbuat kesalahan. Orang tua tak perlu selalu berusaha jadi malaikat penyelamat untuk anaknya. Biarkan anak melakukan sesuatu, mencoba sesuatu, dan biarkan mereka tahu rasanya kegagalan. Dari kegagalan itu, anak pasti akan bisa belajar lebih banyak hal lagi.
- Jangan Beri Sembarang Pujian
Saat anak Anda mendapatkan skor 90 untuk ujian Matematika, bagaimana cara Anda memujinya? “Wah, kamu pintar sekali! Bunda bangga denganmu!” atau “Bunda senang kamu sudah belajar dengan keras, Pertahankan prestasimu.” Kira-kira pujian pertama atau kedua yang sebaiknya diberikan? Demi rasa percaya diri dan kebahagiaan anak Anda, para pakar meyakini bahwa pujian kedua adalah pujian yang paling tepat.
Pujian sebaiknya diberikan bukan pada hasil akhirnya tapi pada proses yang telah dilakukan oleh anak Anda. Apabila Anda hanya memujinya karena nilai yang telah ia dapat, ia akan merasa bahwa hanya nilai yang menjadi tolak keberhasilannya. Padahal yang terpenting adalah kontrol diri anak Anda agar bisa terus berusaha dan tidak mudah sedih atau depresi ketika gagal.
Bagi orang tua, mendidik anak adalah sebuah proses tak henti. Orang tua pun tak bisa berhenti belajar agar bisa mendidik anak dengan baik. However, you will be a proud parent when you see your children success in the future!
(vem/nda)