Menulis (Bukan Mengetik) Ternyata Berdampak Besar pada Kesehatan Fisik dan Psikologis

Fimela diperbarui 26 Sep 2014, 14:10 WIB

Kapan terakhir kali Anda menulis? Menulis lho ya, bukan mengetik. Menulis dengan menggunakan pena dan kertas. Mungkin selama ini Anda menganggap menulis hanya sebagai aktivitas biasa. Padahal menulis bisa memberikan dampak yang besar untuk kesehatan fisik dan psikologis. Apa sajakah manfaatnya? Ini dia penjelasannya seperti yang dilansir oleh shape.com.

  • Menulis Bisa Berfungsi sebagai Terapi

Sebuah terobosan penelitian tahun 2005 menunjukkan bahwa korban trauma yang menuliskan kejadian-kejadian tak menyenangkan selama 15-20 menit tiga hingga empat kali sehari selama periode empat bulan memperlihatkan peningkatan kesehatan fisik dan psikologis. Sejak saat itu, banyak penelitian lain yang menunjukkan bahwa menulis ekspresif memberikan banyak manfaat kesehatan mental.

  • Menulis Bisa Menyembuhkan Luka

Pada tahun 2013, para peneliti di New Zealand memantau proses kesembuhan luka biopsi pada 40 orang sehat yang menulis pikiran dan perasaan mereka selama 20 menit, tiga hari berturut-turut, dua minggu sebelum biopsi. Sebelas hari kemudian, 76 persen orang dalam kelompok yang menulis telah sembuh total, sementara 58 persen orang dari kelompok yang tidak menulis belum sembuh. Penulis penelitian tersebut menyimpulkan bahwa menuliskan hal-hal yang membuat pikiran tertekan bisa meredakan stres.

  • Membantu Kita Lebih Mudah Mengingat

Penelitian menunjukkan bahwa cara paling efektif untuk belajar dan menerima informasi baru adalah dengan menulis di buku catatan menggunakan tangan. Sebuah penelitian pada tahun 2010 dari Indiana University menemukan bahwa aktivitas neural (berhubungan dengan urat saraf) di otak anak-anak dalam menerima pelajaran menulis jauh lebih cepat ketika anak-anak sudah belajar menulis huruf-huruf menggunakan tangan.

Penelitian lain dari tahun 2008 meminta orang dewasa untuk membedakan karakter-karakter baru dan tiruannya. Hasilnya orang-orang dewasa lebih gampang mengingat karakter tersebut dengan baik menggunakan pena dan kertas dibandingkan menggunakan papan ketik komputer.

  • Menulis Bisa Menjaga Ketajaman Pikiran

Seorang ahli saraf dari Duke University mengungkapkan kepada Wall Street Journal bahwa karena banyak orang yang kehilangan kemampuan menulisnya dan berpindah menggunakan komputer, melatih kembali kemampuan menulis dengan tangan bisa jadi latihan kognitif yang sangat baik. Bahkan ia menambahkan bahwa memonitor tulisan tangan bisa membantu kita untuk mendiagnosis gangguan daya ingat lebih dini.

  • Menulis Bisa Membuat Kita Lebih Bahagia

Dalam sebuah penelitian tahun 2011 dari Southern Methodist University meminta mahasiswa untuk menuliskan satu dari empat topik selama 20 menit setiap hari selama empat hari. Para peneliti pun menemukan bahwa menuliskan tujuan hidup itu berkaitan dengan semakin meningkatnya keyakinan terhadap diri sendiri dan semakin berkurangnya risiko terkena penyakit.

Penelitian juga menemukan bahwa membuat sebuah jurnal yang berisi ungkapan-ungkapan syukur bisa meningkatkan kebahagiaan dan menjaga kesehatan. Dengan menuliskan hal-hal yang disyukuri, kita bisa lebih mudah melihat hidup dari sisi-sisi positifnya.

  • Menulis Bisa Merangsang Daya Kreativitas

Meskipun Anda merasa bukanlah orang yang kreatif tapi Anda bisa terkejut dengan diri Anda sendiri ketika mulai menuliskan ide-ide menggunakan pena dan kertas. Menuliskan ide atau gagasan langsung di atas kertas rupanya bisa membantu kita untuk menciptakan keterkaitan antara satu hal dengan lainnya serta membuka banyak kemungkinan baru.

Jadi, apakah Anda mulai tertarik untuk menulis lagi menggunakan pena dan kertas sekarang? Saat Anda merasa stres atau mengalami kebuntuan menghadapi sebuah masalah, menulis bisa sangat membantu Anda.



(vem/nda)