Kisah Bule Jualan Burger di Pasar: Tolong Doakan Agar Istriku Sembuh

Fimela diperbarui 23 Sep 2014, 10:40 WIB

"Cinta tidak mengenal apa warna kulitmu," begitu kata orang bijak. Ada yang menganggap pernikahan warga negara asing dan warga Indonesia sebagai hal menakjubkan, ada juga yang memandang sebelah mata. Banyak yang menganggap pria-pria bule hanya memanfaatkan wanita Indonesia untuk kesenangan sesaat. Namun, tidak demikian dengan bule yang satu ini.

Kisah cinta luar biasa datang dari Glenn, seorang bule yang berasal dari Amerika Serikat. Jika Anda datang ke Pasar Kober Purwokerto, Jawa Tengah antara pukul 4 sore hingga 9 malam, Anda akan menjumpai sebuah kedai burger kecil milik Glenn. Yang membuat kedai ini tak biasa, selain kehadiran Glenn yang belum fasih berbahasa Indonesia, ada sebuah papan bertuliskan "Mohon doakan istriku yang sakit. Terima kasih,"

Bukan tanpa alasan Glenn menulis kalimat itu di papan kedainya. Istri Glenn memang sedang sakit, dia didiagnosis memiliki kanker mulut rahim stadium IIB. Dengan alasan itulah, Glenn berjualan burger, demi mengumpulkan uang untuk biaya pengobatan istrinya. Daging burger dan donat yang dijual adalah racikan Glenn sendiri, kadang ibu mertuanya membantu. Jadi tak perlu takut, burger yang dijual Glenn halal, seperti yang tertulis di papan kedainya.

Sulit Bekerja Terganjal Aturan Undang-Undang

"Awalnya saya dan istri jualan di sekitar Baturaden, itu sejak Ramadan 2012," ujar Glenn, seperti dilansir oleh Merdeka.com

Glenn dan istrinya berjualan burger untuk mendapat uang tambahan. Namun setelah Ramadan 2014 kemarin, baru diketahui bahwa istri Glenn memiliki kanker serviks stadium IIB. Akhirnya, Glenn meneruskan usaha jualan burger dan donat untuk biaya pengobatan istrinya. Sebagai warga negara asing, cukup sulit bagi Glenn untuk bekerja karena terbentur undang-undang. Namun tanggung jawab sebagai suami dan rasa cinta pada istrinya tidak membuat kegigihan Glenn surut.

"Akhir Ramadan kemarin ternyata istri saya mulai sakit, kondisinya tidak membaik. Lalu saya memutuskan jualan sendirian, kadang dibantu ibu mertua juga," lanjut bule yang belum lancar berbahasa Indonesia ini.

Pundi-pundi uang dikumpulkan Glenn dari hasil penjualannya. Harga burger yang ditawarkan tidak mahal, untuk ukuran sedang hanya Rp 7.500 dan ukuran besar Rp 10.000 saja. Sedangkan harga donat antara Rp 2.500 hingga Rp 3.000. Glenn bersyukur dagangannya cukup laris, bahkan sering habis sebelum waktu tutup. Pelanggan baru selalu berdatangan untuk membeli burger, donat dan es jelly.

Banyak orang memuji kerja keras Glenn, namun tak sedikit yang menghinanya. "Makanya kalau cari suami bule yang kaya sekalian, biar ga susah," atau komentar pedas lainnya. Well, pernikahan yang didasari cinta selalu lebih baik dibanding harta. Walaupun Glenn saat ini harus banting tulang, itulah bukti cinta dan tanggung jawabnya.

Tidak Sekadar Jualan, Kualitas Tetap Yang Utama

Kedai milik Glenn sering riuh apabila ada pelanggan yang datang dan tidak bisa berbahasa Inggris, sedangkan Glenn belum lancar berbahasa Indonesia. Namun hal itu tak jadi halangan, karena Glenn selalu melayani pelanggannya dengan baik. Bule ini juga dikenal ramah dan suka bercanda dengan pelanggannya.

Jika Anda tinggal di sekitar Purwokerto, tak ada salahnya mampir untuk menikmati burger racikan Glenn. Kata beberapa pelanggan, burger racikan Glenn enak. Inilah bukti bahwa Glenn tak sekedar berjualan, tetapi juga mengutamakan kualitas burgernya.

"Selalu buka tiap hari jam 4 sore sampai 9 malam. Tapi kalau saya harus mengantar istri berobat, ya saya tidak jualan dulu sehari," ujar Glenn.

Semoga kisah ini bisa menghangatkan hati Anda. Dan semoga semakin banyak pria-pria seperti Glenn, yang tulus mencintai istrinya dan setia dalam kondisi sehat ataupun sakit. Satu pesan dari Glenn..

Mohon doanya untuk istri saya.

(vem/yel)
What's On Fimela