Tabula Rasa, Film Yang Menceritakan Makanan Nasional Indonesia

Fimela diperbarui 09 Sep 2014, 15:00 WIB

Ladies, bila mendengar kata Tabula Rasa, yang ada dalam benak Anda pasti kuliner yang memiliki rasa yang lezat dan nikmat. Memang, film ini merupakan drama keluarga yang menceritakan tema kuliner nusantara.

Tabula Rasa merupakan garapan sutradara Adriyanto Dewo dan penulis Tumpal Tampubolon yang diproduseri oleh Sheila Timothy. Film ini mempunyai cerita yang berbeda dan menjadi terobosan baru bagi dunia perfilman Indonesia. Karena film ini menceritakan sebuah keluarga dengan menggunakan kekayaan kuliner Indonesia sebagai cerita utama.

“Saya itu dapat ide empat tahun yang lalu. Ibu saya jago masak banget, saya senang acara tv kuliner dan film kuliner jarang banget dan terinspirasi dari ibu saya,” tutur Sheila Timoty saat ditemui di Kantor KapanLagi di Tebet Jakarta Senin 8 September 2014 lalu.



“Filosofi film ini ada banyak sih sebenarnya, dan yang paling utama tentang beragamnya budaya Indonesia, dari Barat ada Sumatra Barat dari Timur di Papua, beda warna kulit pasti beda rasa masakannya,” tambah Sheila.

Selain itu, proses pembuatan film kuliner ini berbeda dari film pada umumnya. Itulah yang membuat sutradara dalam film tersebut tertantang untuk menggarap Tabula Rasa.

“Kalo syuting iklan kan ada lumayan banyak sih adegan masaknya, di film pun lebih banyak lagi adegannya yang harus diulang dan proses masak berulang kali,
pas susahnya lagi pas adegan makannya,” ucap Adriyanto Dewo sutradara Tabula Rasa.



Mengalami kesulitan pada saat adegan makan tak hanya dialami oleh Adriyanto sebagai sutradara, akan tetapi para pemain terutama Jimmy juga merasakan susahnya berakting dengan adegan makan.

“Susah ya, apalagi adegan makan terus sambil nangis, itu susah sekali, karena kita harus nangis kan kalau gak berhasil take ulang lagi terus makan lagi,” kata Jimmy Kobogau.

Menurut Sheila Timothy, film Tabula Rasa adalah film Indonesia pertama yang mengangkat tema kuliner sehingga film ini benar-benar harus membutuhkan riset dan observasi kehidupan sehari-hari masyarakat Minang dan Papua, yang tepat tidak asal-asalan dalam pembuatannya.

“Butuh riset yang lama, karena ini kan kuliner ya, harus observasi dulu kebiasaan mereka di sana seperti apa yang tidak bisa dilihat dari google, atau cerita dari orang-orang tetapi kita harus melihat langsung ke sana,” jelas Sheila.



“Film ini dibuat dengan rasa dan cinta serta mempunyai harapan baik agar masyarakat dapat menerima dengan baik film Tabula Rasa,” tutup Sheila dengan memberikan harapan.

Nah Ladies, pasti tambah penasaran kan seperti apa film Tabula Rasa dengan sentuhan kuliner nusantara Indonesia? Jangan lupa saksikan di bioskop kesayangan Anda mulai tanggal 25 September 2014 bersama pemain Dewi Irawan, Jimmy Kobogau dan Ozzol Ramdan. Jangan ketinggalan ya!

(vem/yun/feb)
What's On Fimela