Masuk angin sering dialami oleh kebanyakan orang Indonesia. Apalagi, bagi yang sering melakukan aktivitas di luar rumah saat malam hari dan kondisi cuaca yang tak menentu. Lantas, apa sih sebenarnya masuk angin itu? Dan, apa bahaya kebiasaan kerokan saat masuk angin?
Menurut penjelasan dr. Fransisca Alvionita dari MeetDoctor.com, dunia medis atau kedokteran tidak mengenal penyakit masuk angin. Namun "masuk angin" ini merupakan kumpulan gejala yang dirasakan seseorang saat sakit,antara lain pusing, pegal di otot dan sendi, perut kembung, mual, muntah. Gejala-gejala "masuk angin" mirip dengan gejala influenza dan dispepsia.
Nah, jika masuk angin ini terjadi pada Anda, Anda bisa mengatasinya dengan mengonsumsi obat sesuai keluhan. Misalnya, paracetamol untuk mengatasi sakit kepala, antasida maupun suplemen lambung yang mengandung enzim-enzim pencernaan untuk mengatasi mual dan kembung , serta vitamin khususnya Bkompleks. Selain itu, perbanyak istirahat dan tetap teratur makan. Akan tetapi, karena "masuk angin" hanyalah kumpulan gejala yang tidak khas, maka sebaiknya tetap periksa dan konsultasi dengan tenaga medis atau dokter supaya dapat dicari penyebab gejala "masuk angin" ini sehingga dapat diobati dengan tepat.
Sementara itu, kebanyakan orang yang mengalami masuk angin mengatasinya dengan kerokan. Kebiasaan kerokan ini relatif tidak berbahaya. Namun, Anda perlu memperhatikan kandungan, bahan, dan alat yang digunakan untuk mengerok. Bisa saja hal tersebut menimbulkan alergi atau infeksi karena alat dan bahan yang digunakan kurang higienis.
Nah Ladies, meski masuk angin ini bukan penyakit yang berbahaya, tidak ada salahnya lho jika Anda memeriksanya ke dokter guna mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat.
Sumber: MeetDoctor.com
(vem/riz)