Sebaiknya Jangan Menikah Jika Ini Alasannya!

Fimela diperbarui 19 Agu 2014, 19:00 WIB

Menikah adalah hal yang spesial di perjalanan hidup manusia. Ketika dua orang menyatukan hatinya dalam janji untuk selalu bersama hingga hanya maut yang memisahkan, maka ini bukanlah sebuah hal yang main-main. Setiap orang bermimpi hanya memiliki satu pernikahan yang bahagia.

Pada sistem sosial di Indonesia, wanita memiliki tekanan yang lebih besar dalam hal pernikahan. Wanita yang hingga usia 30 tahun belum menikah akan dianggap aneh dan membuat orang tua pusing. Bandingkan dengan pria yang baru menikah di usia 40 tahun, mereka santai-santai saja.

Pernikahan harusnya dibangun dengan kesiapan hati, mental, materi dan sebagainya. Ada banyak pertimbangan karena menikah memang hal yang serius. Maka pertimbangkan lagi rencana Anda jika ini menjadi alasan pernikahan Anda.

    Ada Tekanan Dari Orang Tua Atau Kasihan

    Setiap anak pasti ingin membahagiakan orang tuanya. Orang tua kadang memberi tekanan pada anaknya untuk segera menikah, kalaupun tidak, kadang ada anak yang kasihan setiap kali orang tua ditanya tetangga kanan kiri kapan mereka akan mantu. Menikah adalah tentang hidup Anda. Jangan menikah karena paksaan, bahkan jika itu orang tua Anda. Beri pengertian mereka bahwa Anda belum siap, belum waktunya. Jika orang tua ingin Anda bahagia, minta mereka bersabar dan mendoakan yang terbaik untuk Anda.

    Malu Dianggap Tidak Laku Dan Kejar Umur

    Wanita yang sudah mendekati usia 30 atau lebih akan mengalami kecemasan. Sudah lewat usia menikah, teman-teman sudah mulai menggendong bayi, malu ditanya sana-sini dan dianggap tidak laku. Tapi menikah bukanlah sebuah lari estafet yang jika satu orang menikah, maka giliran Anda. Mempertimbangkan usia untuk menikah memang perlu, namun jika Anda memang belum siap dan pasangan Anda belum siap (atau belum Anda), tidak perlu memaksakan diri.

    Ingin Meniru Teman Yang Sudah Punya Anak

    Melihat pernikahan orang lain kadang membuat iri. Suami penyayang, punya anak yang lucu-lucu, mereka kelihatannya bahagia. Silakan tanya pada mereka, karena kebahagiaan itu pasti mereka bangun dengan kesiapan yang matang, bukan menikah karena diburu-buru waktu atau meniru orang lain. Mereka bisa jadi inspirasi Anda, namun setiap orang punya waktu terbaik untuk menikah. Jika saat ini Anda belum merasa siap, maka tunggu dan belajarlah tentang pernikahan dari teman Anda itu.

    Lebih Aman Secara Financial

    Banyak wanita berpikir bahwa menikah adalah jaminan kehidupannya akan aman, terutama dari segi financial. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Coba Anda tanya mereka yang sudah menikah, mereka justru harus mengatur keuangan untuk banyak orang, dari yang tadinya hidup sendiri, sekarang harus hidup dengan banyak orang, termasuk setelah punya anak. Maka yang harus Anda pikirkan adalah kesiapan mengatur keuangan, bukan membayangkan hidup Anda akan aman.

Semoga pertimbangan di atas bisa membawa langkah Anda pada pernikahan yang bahagia.

(vem/yel)