Makanan Indonesia Dengan Semangat Merah-Putih

Fimela diperbarui 14 Agu 2014, 17:20 WIB

Bulan Agustus memang tak akan jauh dari semangat lomba dan kibaran merah-putih di mana-mana. Percaya atau tidak Ladies, semangat ini tak hanya terlihat dari merah-putihnya bendera dan pawai, tetapi juga dari penganan yang ada dalam tradisi kuliner Nusantara yang beraneka. Uniknya, sejak dahulu, kita mengenal warna merah-putih alami dalam kuliner Nusantara yang lezat.

Namun tradisi makanan merah-putih tak dikenal terkait semangat kebangsaan semata, melainkan justru dalam rangka peringatan atau ritual tradisional tertentu. Jadi warna merah-putih telah ada sejak lama bahkan sebelum zaman kemerdekaan karena makna filosofi yang dalam.

Tradisi Bubur Merah-Putih di Nusantara 

Tradisi membuat bubur berwarna merah dan putih ternyata tersebar di seluruh Nusantara. Di Jawa Tengah, kita mengenal Bubur Sengkolo, yaitu bubur kombinasi bubur beras plus gula merah untuk bubur merah dan campuran santan kelapa untuk beras putih (atau tanpa campuran sama sekali). Tradisi ini biasanya dilakukan dalam rangka selamatan pemberian nama pada bayi atau penggantian nama.

Tradisi yang kurang lebih sama berasal dari Jawa Barat, yang dinamakan Bubur Beureum (bubur merah) dan Bubur Bodas (bubur putih). Bubur ini biasanya dibuat untuk selamatan pemberian nama anak, pendirian rumah atau peringatan Hari Asyura. Bahkan konon di Papua, penduduk asli juga menghormati dua warna ini dengan menikmati pepeda merah putih (campuran sagu putih dan buah Soradi yang berwarna merah).

Pada dasarnya bubur merah dan putih melambangkan kembalinya manusia pada asal-usul, yaitu ‘darah merah’ ibu dan ‘darah putih’ ayah. Ini adalah lambang dari penyerahan diri manusia kepada Tuhan karena sikap jiwa yang diajarkan orang tua dan leluhur Nusantara, terutama saat memberi nama, mendoakan, mengucap syukur dan memohon keberkahan.

Kreasi Hidangan Merah-Putih

Merayakan Kemerdekaan tentu seru jika kita menjajal berbagai hidangan bertema “Merah-Putih”. Tentukan saja jenis hidangannya (hidangan pembuka, kudapan atau hidangan utama), lalu manfaatkan kreativitas dan cita rasa alami bahan makanan lokal Indonesia. Hidangan yang bisa dibuat tak terbatas, mulai dari cenil, puding, aneka nasi dan bubur, minuman merah delima, kue bolu, kukis dan masih banyak lagi.

Untuk memberikan warna merah, Anda bisa memanfaatkan “pewarna” merah alami seperti stroberi, cabe merah, beras merah, gula merah, angkak, biji saga, secang, bunga rosella, ubi merah, bit dan sebagainya. Cara mengolah pewarna alami biasanya cukup sederhana. Untuk mengeluarkan warna merah alami dari angkak, Ladies hanya perlu menyeduhnya dengan air panas berkali-kali, juga untuk kulit bunga Rosella dengan cara yang sama, yaitu diseduh air panas, atau bit yang dikukus atau direbus, lalu diambil airnya atau diblender.

Nah, berikut ini ada juga hidangan merah putih yang tidak kalah lezat. Yuk, intip resep Puding Merah Putih di SINI.

(vem/tey)
What's On Fimela