Migrain merupakan sakit kepala sebelah yang biasanya lebih sakit daripada sakit kepala biasa. Bahkan Anda bisa merasa mual, muntah hingga tidak bisa beraktivitas secara normal jika migrain datang menyerang.
Oleh karena itu, siap sedia obat migrain ke mana saja Anda pergi seringkali menjadi solusi yang tepat jika Anda bermasalah dengan sakit kepala yang satu ini. Namun ada kabar buruk Ladies, berdasarkan kutipan dari laman news.health.com, ketika Anda sudah mendekati umur menopause dan selama menopause, migrain akan semakin parah.
Dilakukan penelitian yang menunjukkan bahwa semakin bertambah umur seorang wanita, kemungkinan tingkat keparahan migrain juga meningkat. Sebesar 50 hingga 60 persen dari wanita pra-menopause atau perimenopause dan selama menopause diketahui memiliki serangan migrain lebih sering dan parah.
Periode perimenopause adalah waktu ketika tubuh wanita mengalami transisi ke menopause. Periode ini bisa bertahan beberapa tahun, dan sering ditandai dengan menstruasi yang tidak teratur dan bermasalah dengan tidur. Perimenopause bisa mulai di umur 40-an, dan menopause terjadi rata-rata pada usia 51 ke atas.
Para ahli percaya, hal ini ada hubungannya dengan penurunan tingkat estrogen yang menyebabkan timbulnya sakit kepala. Untuk mengatasi hal ini, Anda yang mengalami migrain bisa berbicara dulu dengan dokter.
Dokter mungkin akan meresepkan obat lain atau bisa juga diberikan suntikan hormon untuk mengurangi sakit kepala. Namun tentu saja Anda dan dokter harus bisa mendiskusikan manfaat serta risiko akan hal ini.