Komunitas Perempuan Menari Mempersembahkan Seloka Swarnadwipa

Gadis Abdul diperbarui 26 Nov 2018, 13:09 WIB

Fimela.com, Jakarta Banyak cara yang dapat dilakukan untuk melestarikan kebudayaan Indonesia termasuk dengan menggelar sebuah pertunjukan tari seperti yang dilakukan oleh Komunitas Perempuan Menari. Bertempat di Galeri Indonesia Kaya, Komunitas Perempuan Menari membuat para pengunjung terpukau dengan pertunjukan menarik bertajuk “Seloka Swarnadwipa”.

Beranggotakan perempuan dari berbagai profesi, mulai dari ibu rumah tangga hingga pengusaha, Komunitas Perempuan Menari menyuguhkan tari dan nyanyian dalam bingkai budaya Melayu. “Walaupun para anggotanya berasal dari profesi yang berbeda-beda, namun para perempuan ini memiliki satu kesamaan, yaitu kepedulian terhadap seni budaya Indonesia yang dapat dilihat dari nilai-nilai tradisi yang ada dalam setiap pertunjukan yang ditampilkan,” jelas Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian.

What's On Fimela
Komunitas Perempuan Menari. (dok. Galeri Indonesia Kaya)

Pertunjukan yang dihadirkan oleh Komunitas Perempuan Menari diawali dengan tarian berjudul Gending Sriwijaya yang berasal dari Sumatera Selatan. Dijelaskan bahwa tarian tersebut melukiskan kegembiraan para perempuan saat menerima kunjungan tamu yang diagungkan. Tarian Gending Sriwijaya terlihat semakin sempurna karena diiringi beragam alat musik tradisional, mulai dari Gendang, Tasa, Serunai, Rebana, Suling hingga Gambus.

Tidak sampai di situ, usai membawakan Tarian Gending Sriwijaya, Komunitas Perempuan Menari kembali menyuguhkan pertunjukan yang apik dengan membawakan beberapa tarian Melayu lainnya, seperti Tari Tortor Tandok dari Sumatera Utara, Tari Senandung Kipas dari Riau, Tari Indang dari Sumatera Barat, Tari Mak Inang Pulau Kampai dan Cik Minah Sayang.

Komunitas Perempuan Menari. (dok. Galeri Indonesia Kaya)

Pertunjukan tari yang dibawakan oleh Komunitas Perempuan Menari semakin lengkap dengan dilantunkannya sebuah nyanyian berjudul Bungong Jempa yang berasal dari Aceh dan pembacaan puisi berjudul Kau Tau. “Pertunjukan ini diharapkan dapat mengangkat dan mengembalikan eksistensi peran seni pertunjukan sebagai media yang efektif bagi masyarakat, sebagai hiburan, tontonan yang memiliki nilai-nilai sesuai karakter bangsa Indonesia,” jelas pelatih dari Komunitas Perempuan Menari Supriadi Arsyad.

“Semoga nilai dan pesan moral yang ingin kami sampaikan melalui pertunjukan hari ini dapat tersampaikan dengan baik kepada penikmat seni yang hadir di Galeri Indonesia Kaya,” pungkas Supriadi Arsyad mewakili para anggota dari Komunitas Perempuan Menari.