Sebelum MH17 Berangkat, Gary dan Ibunya Sempat Unggah Foto Selfie Terakhir

Fimela diperbarui 21 Jul 2014, 15:10 WIB

Tragedi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 pada 17 Juli 2014 lalu masih meninggalkan luka dan duka yang mendalam bagi penduduk dunia. Ada banyak kisah mengharukan di balik tragedi tersebut. Salah satunya adalah foto selfie terakhir yang diunggah oleh Gary Slok (15 tahun) dan ibunya Petra Langeveld.

Menguggah Foto Selfie Sebelum Pesawat Lepas Landas
Dilansir dari dailymail.co.uk, Gary dan ibunya sempat mengambil foto selfie di dalam pesawat. Foto tersebut diambil sebelum pesawat MH17 yang mereka tumpangi lepas landas. Dan, tak ada yang menyangka jika tiga jam kemudian, mereka ikut menjadi korban tewas bersama dengan 296 korban lainnya.

Gary, seorang penjaga gawang di klub sepakbola lokal di Maassluis, Belanda bagian utara adalah satu dari 80 anak muda yang tewas dalam tragedi jatuhnya pesawat MH17. Teman-teman satu tim menyebut dirinya sebagai orang yang menyenangkan.

Tadinya Berencana untuk Liburan ke Malaysia
Gary dan ibunya melakukan perjalanan yang dirancang khusus untuk orang tua tunggal dan anaknya dengan menumpang pesawat MH17.

Klub sepakbola Gary sempat mengeluarkan sebuah pernyataan yang menyebutkan bahwa Gary dan ibunya pergi ke Malaysia untuk menikmati liburan yang sangat mereka nantikan. "Sayangnya mereka tak bisa memenuhi impian berlibur itu. Tapi kisahnya dan foto terakhirnya itu memberitahu kita semua bahwa banyak impian manusia dengan masa depan yang cerah harus hancur karena tragedi ini."


Ada Banyak Sekali Korban Anak-Anak dan Remaja


Dalam tragedi jatuhnya pesawat MH17, banyak sekali anak-anak dan remaja yang menjadi korban. Rin Norris seorang ibu asal Australia telah kehilangan ayahnya Nick dan ketiga anaknya Mo (12), Evie (10), dan Otis (8). Ketiga anaknya sedang dalam perjalanan pulang bersama kakeknya setelah berlibur di Eropa sementara Rin dan pasangannya Anthony Maslin tinggal lebih lama beberapa hari di Amsterdam.

Ada juga bayi berusia 21 bulan bernama Kaela Goes yang ikut tewas dengan kedua orang tuanya saat dalam perjalanan pulang dari mengunjungi kerabat mereka di Belanda. Tes dan Liv Trugg, usia sepuluh dan delapan tahun bersama dengan tetangga mereka Sem Wels yang berusia sepuluh tahun tewas bersama kedua orang tuanya saat akan menghabiskan liburan ke Bali.

Martin Paulissen dan adiknya Sri, lima dan tiga tahun, juga ikut menjadi korban tewas dengan orang tua mereka saat akan mengunjungi makam neneknya di Indonesia. Enam orang yang merupakan satu keluarga asal Malaysia--termasuk empat anak berusia 13-19 tahun--juga menjadi korban saat mereka dalam perjalanan pulang ke rumah. Dan, dua keponakan Vina Panduwinata Shaka dan Miguel yang ikut menjadi korban saat keduanya berencana akan menghabiskan waktu liburan mereka di Bali.

Sejak berita ini diturunkan, tubuh dari 298 korban telah didapatkan dan telah dibawa ke dalam kereta berpendingin. Ladies, kita doakan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran menghadapi cobaan ini ya.



(vem/nda)
What's On Fimela