Banyak yang bilang lebih baik sakit gigi daripada sakit hati. Namun pada kenyataannya, hal tersebut tidak berlaku bagi yang memiliki masalah dengan mulut dan gigi, apalagi di bulan puasa ini. Adanya rasa ngilu bagi yang memiliki masalah gigi sensitif tentu akan mengurangi nikmatnya puasa.
GlaxoSmithKline (GSK) melalui brand Sensodyne ingin menginspirasi orang Indonesia untuk membebaskan diri dari rasa ngilu akibat permasalahan gigi sensitif, agar mereka dapat menjalankan ibadah puasa dengan ‘Enjoy Tanpa Ngilu!’, yaitu saat mereka mendapatkan kenikmatan penuh saat mengonsumsi hidangan buka puasa sekaligus menikmati momen kebersamaan bersama teman-teman dan keluarga saat berbuka puasa.
Setelah seharian menahan lapar dan haus, saat-saat berbuka puasa dengan tajil khas bulan Ramadan seperti es blewah, es buah timun suri, atau kolak, tentunya menjadi sangat ditunggu-tunggu. Seperti kita ketahui, berbuka dengan yang manis memang dianjurkan oleh para pakar kesehatan untuk mengembalikan gula darah dan tenaga setelah seharian berpuasa. Apalagi jika manisnya tajil tersebut disajikan dingin, sungguh merupakan pelepas lapar dan dahaga yang sempurna. Namun bagi mereka yang menderita gigi sensitif, tajil yang manis dan dingin menjadi sebuah momok tersendiri karena berpotensi besar untuk memicu rasa ngilu yang hebat. Akhirnya mereka memilih untuk menghindarinya sehingga kenikmatan berbuka menjadi tidak maksimal.
Tidak hanya rasa ngilu yang menyiksa, permasalahan gigi sensitif juga sangat mengganggu momen kebersamaan kita bersama teman dan keluarga saat berbuka. Siapapun pasti setuju, selain untuk melepas rasa lapar dan haus, momen berbuka puasa adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu untuk berkumpul bersama dengan teman dan keluarga. Biasanya di bulan Ramadhan ini sering sekali ada undangan bertemu dengan teman-teman lama untuk berbuka puasa bersama. Namun, momen reuni yang seharusnya berjalan dengan penuh kehangatan untuk melepas rindu dan berbagi cerita tentunya menjadi sangat terganggu saat ada teman atau anggota keluarga yang tiba-tiba mengalami ngilu akibat gigi sensitif.
“Saat berpuasa, gangguan gigi sensitif masih tetap mengintai. Gigi sensitif merupakan kondisi berubahnya struktur gigi yang menyebabkan bagian gigi bernama “dentin” terbuka. Indikasinya adalah rasa ngilu yang tajam dan sesaat terasa ketika terkena rangsangan makan atau minum panas, dingin, manis atau asam. Selain disebabkan oleh hal-hal seperti menyikat gigi terlalu kuat, saat berpuasa rongga mulut dalam keadaan kering karena tidak ada makanan yang dikunyah sehari penuh sehingga aktivitas air liur yang dikeluarkan berkurang. Hal ini menyebabkan berkurangnya fungsi air ludah dalam melindungi gigi yang sensitif, sehingga rasa ngilu pun semakin terasa," terang Amanda Parikesit selaku Brand Manager Sensodyne.
Pemicu rasa ngilu pada gigi sensitif, berbeda pada setiap orang. Namun, ada beberapa makanan dan minuman disinyalir menjadi pemicu munculnya gigi ngilu akibat permasalahan gigi sensitif, yaitu makanan atau minuman dingin, panas, manis ataupun asam, yang banyak terdapat pada hidangan berbuka puasa.
Tak ketinggalan, Sensodyne memberikan tips mencegah rasa ngilu ketika berbuka puasa, di antaranya:
- Makan sayur dan buah yang banyak mengandung air sehingga dapat membantu meningkatkan produksi air liur saat berpuasa.
- Menyikat gigi secara lembut dari arah gusi ke gigi, kombinasi dengan gerakan memutar.
- Usahakanlah menggosok gigi sehabis makan sahur dan sebelum tidur malam dengan sikat gigi berbulu lembut dan halus dan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif dan mengurangi ngilu. Sensodyne mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh penderita gigi sensitif yaitu Potasium Nitrat: membantu melindungi gigi sensitif dengan bekerja menenangkan saraf dari rasa ngilu, Stronsium Asetat: membantu mengembalikan kalsium yang hilang dari dentin gigi, dengan cara menyumbat tubula yang rusak akibat pengikisan email gigi, serta Novamin: membantu pembentukan kembali lapisan mineral gigi sehingga mengembalikan fungsinya untuk melindungi gigi sensitif.
- Kurangi makanan/minuman mengandung soda, cuka, atau lemon selama bulan Ramadan.
- Periksa keadaan gigi dan mulut sebelum Ramadhan ke dokter gigi untuk memastikan tidak ada gigi yang berlubang, karang gigi, dan gusi bengkak (terinfeksi) yang dapat menyebabkan halitosis (bau mulut).
Nah Ladies, semoga Anda bisa menikmati momen berbuka yang ‘Enjoy Tanpa Ngilu!’ agar lebih khusyuk beribadah dan bersemangat meraih kemenangan di bulan Ramadan ini.
(vem/riz)