Beragam krim yang Anda gunakan untuk menghilangkan stretch mark pada tubuh Anda bisa jadi hanya membuang-buang uang Anda saja. Karena fakta yang cukup penting tentang stretch mark telah diungkap dalam sebuah penelitian yang dimuat pada Journal of Investigative Dermatology, seperti dilansir Womenshealthmag.com.
Dalam penelitian yang melibatkan 33.930 orang, terungkap bahwa faktor genetik juga sangat mempengaruhi terjadinya stretch mark pada kulit Anda. Faktor ini dapat meningkatkan resiko kejadian stretch mark yang banyak terjadi saat kehamilan hingga 40%. Elastisitas kulit memang dipengaruhi beberapa gen di dalam tubuh, karena itu tidak semua orang memiliki elastisitas kulit yang sama, sehingga resiko kejadian stretch mark pun berbeda-beda.
Padahal sebelumnya faktor genetik tidak dianggap dapat berpengaruh. Seperti yang dikatakan salah satu peneliti, Joyce Tung, Ph.D,"Sebelumnya, tidak ada jenis gen yang kami ketahui berhubungan dengan munculnya stretch mark."
Pemicu utama dari stretch mark adalah tekanan berlebihan pada kulit. Dan hal ini tidak hanya terjadi pada kaum wanita pria pun mengalaminya. Namun, pada wanita kejadian stretch mark mencapai 55%, sedangkan pada pria hanya 25%.
Untuk mengatasi stretch mark, ada tiga metode yang dianggap para ahli aman dan efektif yaitu: Krim Tretinoin, metode microdermabration, dan perawatan dengan laser.
So, Ladies.. Sebaiknya Anda meminta pendapat profesional untuk mengatasi stretch mark pada kulit agar tidak menghamburkan uang untuk produk-produk yang belum jelas keampuhannya. Karena, banyak krim yang beredar luas tidak memberikan efek berarti pada stretch mark Anda.
(vem/cha)