Semenjak ditinggal suaminya yakni Ustadz Jeffry Al Buchori sepertinya cobaan tak henti-hentinya mendera wanita ini. Namun Pipik Dian Irawati tetap tabah dan tegar dalam melalui semua ujian ini satu demi satu. Umi Pipik mengaku akan selalu pasrah setiap kali mendapatkan ujian dari Allah. Pipik merasa bahwa ia hanyalah hamba yang hanya bisa berusaha namun semua merupakan kuasa Allah yang menentukan dan mengatur hidupnya.
Hidup menjanda dan mengasuh keempat anaknya, Pipik tetap berusaha eksis dengan berbisnis di dunia fashion dan juga sesekali berdakwah. Ia tetap berusaha dengan segenap kekuatan untuk menghidupi anak-anaknya. Berikut ini adalah cobaan-cobaan yang mendera ibu dari 4 orang anak ini seperti yang telah dilansir oleh KapanLagi.com (25/6).
What's On Fimela
powered by
1. Uje Meninggal
Ini merupakan cobaan terberat yang ia alami. Meninggalnya sosok suami tercinta telah menjadi guncangan yang paling besar bagi Pipik. Kejadian ini sangat mendadak dan mengejutkan. Pipik dan anak-anaknya tidak pernah menduga bahwa Uje akan meninggal begitu cepat. Uje meninggal karena kecelakaan motor tunggal pada tanggal 26 April 2013.
Air mata Pipik tidak terbendung dan tak henti-hentinya bercucuran. Dukanya terasa sangat mendalam. Sungguh tidak mudah bagi Pipik untuk melupakan sosok Uje. Ini terbukti bahwa setelah setahun lebih kepergian almarhum Pipik masih saja sendiri.
2. Pembongkaran Makam Uje
Ini menjadi cobaan lagi bagi Pipik selepas Uje meninggal. Saat makan suami Pipik tersebut dibongkar Pipik masih dalam masa iddah. Pipik merasa bahwa makam marmer Uje ini tidak sesuai dengan amanah dari almarhum.
Uje adalah seseorang yang sederhana sehingga pembongkaran dan perubahan makam menjadi makam marmer tersebut dianggap berlebihan. Ini menjadikan perdebatan antara Pipik dengan keluarga Uje. Tanpa sepengetahuan Pipik, makam Uje telah dipugar oleh keluarganya menjadi makam yang mewah dengan marmer hitam. Pipik sangat kecewa karena ia sama sekali tidak tahu kapan makam itu dipugar. Pipik juga sangat menyayangkan hal tersebut karena ia khawatir nantinya makam tersebut akan menimbulkan berbagai hal negatif karena lebih mencolok dibanding makam lain yang ada di sekitarnya.
3. Ayah Meninggal
Dalam rentang waktu yang tidak begitu jauh Pipik kehilangan dua sosok lelaki terhebat dalam kehidupannya. Sekitar setahun selepas kepergian Uje, ayah Pipik yaitu H. Imam Martono akhirnya harus berpulang karena kanker kelenjar getah bening.Ayah Pipik meninggal dunia pada Sabtu (17/5/2014) di Rumah Sakit Telogorejo, Semarang, Jawa Tengah.
Namun Pipik sangat bersyukur karena ia bisa menemani Ayahnya di saat-saat terakhir atau sakaratul maut. Pipik sempat menjerit histeris lantaran harus ditinggal pergi ayahanda tercinta untuk selama-lamanya. Baginya cobaan ini sepertinya tak henti-hentinya menerpa dirinya. Namun ia hanya bisa bersabar karena ini merupakan ketentuan dari Allah untuknya.
4. Rumah Terbakar
Ini juga merupakan cobaan yang sangat berat bagi Pipik. Rumah yang ia tempati bersama anak-anaknya di kawasan Rempoa, Jakarta Selatan terbakar pada Jumat (20/6) pukul 03.30 WIB. Kejadiannya berlangsung sangat dramatis, Pipik bahkan harus mengalami luka bakar dan keseleo karena harus lompat dari lantai 2 untuk menyelamatkan anak-anaknya.
Tak hanya Pipik yang terluka, anak bungsunya juga harus mengalami luka bakar karena api yang menyebar dengan cepat di dalam rumahnya. Lantai satu rumah Uje habis tidak tersisa. Kebakaran tersebut, diperkirakan karena arus pendek listrik. Akibat kejadian itu, Pipik sempat mengalami shock dan dilarikan ke rumah sakit.
Namun fakta terbaru ternyata menyebutkan bahwa rumah Pipik tersebut sengaja dibakar dan dirampok oleh salah satu pihak yang sakit hati. Meski rumahnya dibakar dan dirampok, istri mendiang Ustaz Jeffry Al Buchori itu tetap memaafkan pelaku. Sungguh suatu teladan yang baik bagi kita semua. Meskipun cobaan datang menimpa Umi Pipik secara bertubi-tubi namun Umi tetap tegar menghadapi dan juga berjuang demi keempat anak-anaknya.