Fimela.com, Jakarta Banyak perempuan ingin berat badannya turun dengan cepat karena banyak alasan, mulai dari tampil lebih cantik dengan tubuh langsing, baju idaman muat di badan, dan lain sebagainya. Karena berbagai alasan itu pula akhirnya banyak perempuan ingin menerapkan diet ekstrem, salah satunya dengan tidak makan karbohidrat sama sekali. Padahal seperti yang kita tahu, karbohidrat merupakan sumber energi utama untuk tubuh.
Bahkan diet keto saja tidak mengharuskan pelakunya untuk diet tanpa karbohidrat melainkan diet rendah karbohidrat, namun tetap dengan konsumsi lemak tinggi. Lalu mengapa sebaiknya kita tetap perlu makan karbohidrat meskipun ia sedang diet? Apa sebenarnya yang akan terjadi jika kita tidak makan karbohidrat sama sekali? Ternyata ini dia bahayanya.
1. Bau mulut
Diet rendah karbohidrat bertujuan untuk membakar lemak tubuh menjadi energi, karena karbohidrat yang seharusnya menjadi energi tidak dikonsumsi dan tidak mencukupi kebutuhan tubuh. Meski seringkali berhasil, para ahli tidak setuju jika diet ini dilakukan dalam jangka waktu panjang. Efek yang akan terjadi adalah munculnya ketosis, yaitu pembakaran lemak yang akan menghasilkan zat keton. Hal ini sebenarnya bagus karena dietmu mulai bekerja sesuai keinginan, tapi sayangnya zat keton ini menghasilkan bau tak sedap. Akibatnya, bau mulut menjadi lebih parah, bahkan menyikat gigi dan berkumur tidak cukup membantu menghilangkan baunya.
2. Kekurangan nutrisi
Ketika orang memutuskan untuk diet rendah karbohidrat, atau bahkan secara ekstrem memutuskan untuk tidak makan karbohidrat sama sekali, maka yang terjadi pada tubuh dalam jangka panjang adalah malnutrisi atau kekurangan nutrisi. Tubuh dalam keadaan tiba-tiba kehilangan sumber energi utamanya dan tidak mengalami pembiasaan pengurangan konsumsi karbohidrat terlebih dahulu sebelumnya sehingga ada kemungkinan tubuh kaget dan tidak mampu beradaptasi dengan cepat. Efeknya tentu akan buruk untuk metabolisme dan fungsi organ-organ tubuh.
3. Pusing, pening dan pandangan kabur
Sama seperti tubuh secara umum, otak membutuhkan karbohidrat yang banyak untuk dipecah menjadi glukosa dan energi. Saat otak tidak mendapat asupan energi yang dibutuhkan, hal itu akan membuat otak tidak bekerja secara optimal. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2008 menunjukkan bahwa perempuan yang melakukan diet rendah karbohidrat dalam waktu yang lama cenderung mudah pusing, pandangan kabur atau berputar, sulit konsentrasi dan berpikir.
4. Mudah marah dan bad mood
Orang yang diet rendah karbohidrat sering mengeluh sulit mengontrol emosi. Mereka jadi mudah marah, suasana hati berubah, stres dan lelah. Dari banyak penelitian, hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan karbohidrat yang berfungsi untuk menghasilkan hormon bahagia. Orang yang hanya makan sedikit karbohidrat terbukti sering berada dalam suasana hati yang buruk, dibandingkan dengan orang-orang yang makan secara normal. Bukan hanya itu, orang yang kurang makan karbohidrat juga lebih rentan mengalami masalah susah tidur di malam hari sehingga tidak mendapat waktu istirahat yang optimal.
5. Mengalami sembelit
Sering sulit buang air besar saat diet rendah karbohidrat? Itu adalah salah satu efek buruknya. Terjadi perubahan metabolik pada saluran pencernaan sehingga tubuh kesulitan untuk menjalankan proses pengolahan makanan pada umumnya. Perubahan ini akan membuat sistem pencernaan tidak bekerja seperti seharusnya. Kurang serat dari asupan karbohidrat kompleks juga bisa menjadi penyebab susah buang air besar ini. Akibatnya, seseorang lebih mungkin mengalami sembelit selama menjalani diet.
Karena itu, berhati-hatilah saat memilih diet yang cocok untuk tubuh. Selalu tanyakan pada dokter sebelum mengubah pola makan jika dirasa metode diet yang akan digunakan cukup ekstrem atau membahayakan kesehatan dalam jangka panjang. Tidak semua diet yang berhasil pada orang lain akan cocok juga untukmu, Sahabat Fimela.
#Women for Women