Dilema Pemain Muslim di Piala Dunia 2014, Puasa Atau Tidak?

Fimela diperbarui 30 Jun 2014, 12:00 WIB

Bulan Ramadan tahun ini terasa berbeda, karena bagi para pecinta sepak bola, Ramadan kali ini dihiasi dengan pertandingan Piala Dunia 2014. Musim pertandingan 4 tahun sekali ini membawa sedikit pertanyaan, apakah para pemain yang beragama Islam ikut berpuasa atau tidak?

Ada Yang Memutuskan Tidak Berpuasa Selama Pertandingan

Pertanyaan ini menjadi hal yang sensitif, tetapi mendapat tanggapan dari para pemain yang beragama Islam. Perancis, Jerman, Swiss, Belgia, Aljazair dan Nigeria adalah beberapa negara dengan tim yang memiliki banyak pemain beragama Islam, dilansir oleh Thestar.com (29/6). Piala Dunia 2014 yang berbarengan dengan kewajiban puasa di bulan Ramadan tentu menjadi tantangan. Selain tidak boleh makan dan minum, mereka juga harus menjaga emosi selama pertandingan.

"Saya tidak ikut berpuasa karena saya sedang bekerja," ujar Mesut Ozil, salah satu pemain dari Jerman.

Dalam laga pertandingan ini, tidak ada paksaan atau larangan untuk berpuasa atau tidak, semua diserahkan kembali pada pemain yang beragama Islam. Yang pasti, dari segi kesehatan, para pemain membutuhkan banyak minum selama bertanding. Karena jika terjadi dehidrasi, cedera otot lebih mungkin terjadi.

"Sebagai seorang Muslim, saya tahu beberapa hukum yang memperbolehkan saya tidak berpuasa (dan menggantinya di hari lain). Saya tidak berpuasa, tapi saya menghormati pilihan teman-teman untuk berpuasa," ujar Bacary Sagna, pemain dari Prancis.

Sementara itu, Kapten Aljazair,  tetap berusaha menjalankan ibadah puasa. Baginya, menahan tidak minum adalah bagian paling sulit. "Tapi tim kami baik-baik saja. Ini adalah musim yang baik. Beberapa pemain menunda puasa. Sementara saya, saya akan melakukannya sesuai kondisi fisik saya. Tapi saya pikir, saya akan melakukannya (berpuasa)," ujar  Majid.

Kadang Puasa Menjadi Dorongan Untuk Bermain Lebih Baik

Menurut Dr Hakim Chalabi, salah satu ahli kesehatan terkemuka untuk FIFA mengatakan bahwa risiko cedera akan meningkat di punggung dan otot akibat dehidrasi. "Pemain dapat kehilangan hingga 6 liter cairan tubuh selama bertanding," ujarnya.

Kualitas gizi dan keharusan untuk tetap menjaga jumlah cairan tubuh selama bertanding memang menjadi tantangan tersendiri bagi para pemain Muslim di Piala Dunia 2014. Namun Dr Hakim Chalabi mengatakan bahwa puasa bisa menjadi motivasi psikologis bagi para pemain.

"Anehnya, ada beberapa atlet yang memiliki permainan bagus selama puasa Ramadan, karena mereka benar-benar ingin berpuasa sekaligus bermain bagus," ujarnya.

Sebagai pemain-pemain dewasa, para atlet memiliki pilihan sendiri yang sesuai dengan kondisi fisik mereka. Semoga setelah pertandingan nanti, pemain yang memutuskan untuk tidak berpuasa bisa mengganti kewajiban puasa Ramadan secepatnya.

Siapa nih negara favorit Anda setelah Piala Dunia 2014 masuk dalam putaran 16 besar?

(vem/yel)