Kebahagiaan sebuah keluarga tentu akan terasa sempurna dengan hadirnya buah hati. Akan tetapi, segera memiliki anak setelah menikah tidak semudah yang dibayangkan. Kesulitan mempunyai keturunan bisa disebabkan beberapa faktor, baik dari pihak pria maupun wanita. Salah satunya, infeksi Miss V yang dialami oleh wanita.
Sekilas tentang infeksi Miss V
Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan penyakit yang menyerang organ kewanitaan ini. Menurut penjelasan MeetDoctor.com, infeksi Miss V terbagi atas dua jenis, yaitu non-spesifik dan spesifik. Infeksi Miss V non-spesifik biasanya disebabkan bakteri dan kuman yang tidak bisa ditentukan jenisnya.
Sedangkan infeksi Miss V spesifik disebabkan virus parasit yang bisa terjadi akibat berhubungan seks dan kuman seperti coccus (bakteri berbentuk oval atau bulat). Bakteri yang sering mengendap di bagian organ kewanitaan dan menyebabkan penyakit.
Bahaya infeksi Miss V
Meski tergolong ringan, jangan pernah anggap enteng infeksi Miss V ini. Pasalnya, jika Anda mengalaminya sebelum hamil, maka akan menyebabkan sulit hamil. Sedangkan, jika Anda mengalaminya saat hamil, maka risiko keguguran pada trimester pertama akan semakin besar.
Jika kehamilan Anda dipertahankan, maka infeksi bisa naik ke atas dan mengganggu perkembangan janin. Seperti, saluran pencernaan terinfeksi karena asites (tertimbun cairan dalam rongga perut), tempurung tengkorak tidak terbentuk, otak menjadi kecil atau tidak berkembang, dan kelahiran prematur.
Tak hanya itu. Infeksi Miss V ini juga bisa menyebabkan penyakit komplikasi. Contohnya, apabila infeksi sampai ke rahim maka akan mengakibatkan endometritis (infeksi rahim). Gejala yang sering muncul adalah pendarahan tanpa sebab, seperti belum waktunya menstruasi tapi ada bercak darah, timbul nyeri, panas di perut, serta sering merasakan kram pada rahim.
Lantas, bagaimana dengan ciri-ciri infeksi Miss V ini Ladies?
Sama halnya dengan penyakit lain yang menyerang organ kewanitaan, biasanya infeksi Miss V ini ditandai dengan keluarnya cairan berwarna kuning kehijauan, munculnya gatal-gatal, dan bintik-bintik seperti biang keringat di sekitar Miss V. Begitu juga dengan keputihan yang bisa menjadi gejala awal infeksi Miss V. Akan tetapi, tidak semua keputihan merupakan gejala infeksi Miss V.
Nah Ladies, alangkah baiknya jika Anda tidak mengabaikan keputihan yang Anda alami. Apalagi bila keputihan terjadi secara berkepanjangan, berwarna, timbul iritasi kemerahan dan berbau pada permukaan kulit luar Miss V. Ada baiknya Anda segera mengonsultasikan hal tersebut ke dokter untuk mengatasi masalah yang Anda alami.
Sumber: MeetDoctor.com
(vem/riz)