Balita Yang Sering Nonton TV Cenderung Lebih Bodoh Saat Sekolah

Fimela diperbarui 21 Jun 2014, 13:00 WIB

Bunda, berhati-hatilah saat memberi waktu nonton TV untuk balita. Balita yang sering menonton TV lebih mungkin memiliki prestasi yang buruk saat sudah sekolah. Bisa dikatakan, menonton TV tidak memberikan manfaat untuk anak-anak, bahkan cenderung memberi efek buruk di kemudian hari.

Lynne Murray, seorang profesor psikologis mengatakan bahwa menonton televisi tidak memberikan dampak baik, terutama untuk anak, dilansir oleh Dailymail.co.uk. Anak-anak yang menghabiskan waktu sangat banyak untuk menonton TV cenderung memiliki kosakata yang sedikit dan memiliki nilai akademis yang buruk saat sekolah.

Lamanya waktu menonton TV akan memangkas waktu bermain anak-anak dan membuat waktu untuk berinteraksi dengan saudara dan orang tuanya makin sedikit.


"Jika Anda melihat manfaat dari televisi sebagai benda  yang dapat membuat anak-anak diam ketimbang bermain, maka hal ini akan membuat pengaruh kurang baik pada mereka," ujar Lynne.

Lalu bagaimana caranya agar anak tetap dapat menonton TV sesekali tanpa mendapat pengaruh buruk? Kadang ada program televisi yang bagus untuk menambah pengetahuan anak. Boleh saja, karena menonton TV tidak dilarang. Lynne menyarankan agar Anda menemani mereka. Tidak hanya sebagai filter untuk memilah acara, tetapi juga dapat mengobrol tentang acara yang ditonton.

Sekarang Anda bisa mempertimbangkan acara TV apa yang baik untuk anak dan berapa lama waktu yang tepat untuk menonton. Kadang membiarkan anak bermain di lapangan atau taman dekat rumah lebih baik, karena mereka bisa bergerak aktif dan berinteraksi langsung dengan orang lain. Yang pasti, selalu dampingi balita saat menonton televisi.

(vem/yel)