Ladies, mungkin tidak ada yang bisa menolong kepedihan hati seseorang yang ditinggal mati belahan jiwanya. Selain berduka, tentunya setiap orang memiliki cara lain untuk menunjukkan penghormatan bagi jiwa yang tak bisa lagi kembali. Seperti halnya yang dilakukan oleh Curt Chergosky. Kematian tunangannya 3 bulan sebelum pernikahan mereka terjadi tentu saja pukulan yang besar. Apalagi, Curt sendiri sangat tergila-gila dengan calon istrinya tersebut yang bekerja sebagai pekerja sosial, demikian seperti dilansir dari closeronline.co.uk.
Ketika bertemu dengan Andrea Ruesch, usia Curt sudah 50 tahun. Setelah 7 bulan pacaran, akhirnya Curt melamar Andrea untuk menjadi istrinya. Banyak yang terkejut dengan kabar dari pasangan ini. Pria yang sudah mapan ini sebelumnya belum pernah kencan dengan siapapun, hingga akhirnya dia bertemu dengan Andrea, wanita yang telah menjadi tunangannya sebelum tragedi yang menyakitkan itu terjadi. Tiga bulan sebelum pernikahan keduanya berlangsung, Andrea mengeluh merasa tidak enak badan, kemudian Curt segera membawanya ke rumah sakit. Namun ketika sampai di rumah sakit, nyawa Andrea sudah tidak tertolong lagi. Pembekuan darah di paru-parunya telah mengambil jiwa Andrea.
Anda bisa merasakan kepedihan yang dirasakan Curt, hingga usianya kini, belahan jiwa yang hampir bisa dipeluknya sebagai istri ternyata diambil lebih dulu oleh Tuhan. Untuk memberikan penghormatan terakhir kepada tunangannya, Curt mendonasikan 400 hektar tanahnya sebagai amal, Curt ingin menghargai kerja keras Andrea di bidang sosial yang membuatnya sangat jatuh hati. "Selamat tinggal Andrea, semua ini kulakukan demi kerja kerasmu"
Ladies, inilah hidup, ada yang tetap tinggal dan ada yang harus pergi, seberapapun Anda menyayangi pasangannya, tetap Tuhan memiliki kasih yang tak terbatas. Ketika dia harus pergi, relakan.