Kisah Gadis Peraih Beasiswa Bergengsi: Terima Kasih Ibu Karena Tidak Jadi Menggugurkanku

Fimela diperbarui 18 Jun 2014, 15:00 WIB

Setiap orang pastinya pernah mengalami kesulitan hidup. Kesulitan yang ada sebenarnya bukanlah sesuatu yang akan menghambat atau mencegah seseorang untuk sukses. Buktinya adalah gadis remaja bernama Aracely Navarro ini.

Hampir Digugurkan Saat dalam Kandungan
Dilansir dari huffingtonpost.com, Aracely Navaro memberikan sebuah pidato kelulusan yang sangat menginspirasi. Gadis yang baru lulus dari Denver North High School ini ternyata dulu hampir digugurkan saat dalam kandungan. Saat sang ibu mengandung, dokter mengabarkan bahwa ia tak akan bisa mempertahankan kandungannya dan harus menggugurkan kandungannya. Ibu Aracely sempat meminta saran dari pendeta dan suami yang ternyata sama-sama beranggapan bahwa jika menggugurkan kandungan adalah hal yang terbaik maka ia harus melakukannya. Namun, ibu Aracely malah memutuskan untuk mempertahankan kandungannya.

"Ibu membuat keputusan untuk mempertahankanku dan sekarang 18 tahun kemudian inilah bayi yang dulu dianggap tak bisa bertahan. Hidup ini penuh dengan keputusan. Ibuku membuat keputusan untuk percaya aku bisa bertahan. Kita tidak selalu bisa tahu kemana keputusan kita akan mengarahkan kita. Ibuku telah menciptakan sebuah keputusan dan keputusan itu kini membuatku hidup."


Sang Ibu Didiagnosa Kanker
Setahun sebelum sang ibu mengandung Aracely yaitu pada tahun 1995, ibunya telah didiagnosa penyakit kanker. Dokter memperkirakan bahwa hidup ibunya hanya tinggal 5 tahun lagi. Lalu pada tahun 2008, ibunya didiagnosa dengan penyakit kanker payudara. Dalam pidato kelulusannya, Aracely menyampaikan bahwa sang ibu masih berjuang untuk melawan penyakit kanker tersebut. Ibunya juga tak mau menyerah dengan keadaan dan memilih untuk tetap bertahan.

Perjuangan Hingga Berhasil Mendapatkan Beasiswa Bergengsi
Aracely kini telah mendapatkan sebuah beasiswa bergengsi yang bernama Gates Millenium Scholarship. Beasiswa ini adalah beasiswa yang bergengsi karena hanya diberikan kepada 1.000 murid saja per tahunnya. Dengan beasiswa ini, Aracely bisa memilih kampus manapun. Selain itu, Aracely juga akan mendapatkan latihan pengembangan diri dan kepemimpinan dari program beasiswa ini. Namun, keberhasilan mendapatkan beasiswa itu tidaklah mudah.

Ketika masuk SMA, Aracely terus menerus merecoki gurunya Ms. Canada untuk bisa mendapatkan bantuan dana sekolah dan beasiswa setiap hari. Ia bahkan menangis saat gagal mendapatkan beasiswa dari Daniels Fund. "Aku menganggap diriku ini produk gagal seperti seseorang yang tak akan pernah berhasil. Saat pertama kali merasakan kegagalan, rasanya aku ingin menyerah... ," ungkap Aracely yang sebelumnya telah mengirim aplikasi beasiswa sebanyak 30 kali ini dalam pidato kelulusannya.


Tak Ada Waktu untuk Menyerah
Gadis yang berencana akan melanjutkan kuliah di Colorado College dengan jurusan Environmental Policy ini telah membuktikan bahwa kesulitan bukanlah penghalang untuk sebuah kesuksesan.

"Aku dulu membuat keputusan buruk dalam hidupku. Tetapi aku sekarang berdiri di sini sebagai orang yang baru menyampaikan bahwa tak ada manusia yang sia-sia. Bahkan ketika dokter mengatakan kalian tidak akan bisa hidup, bahkan ketika kalian menerima penolakan dan ketika kalian masuk ke jalur yang salah, tak ada waktu untuk menyerah.

Mom, kuharap Mom bisa merasa bahwa Mom telah membuat keputusan yang tepat dengan mempertahankanku dan terima kasih telah melakukannya. Aku mencintaimu! Aku ingin mengatakan bahwa semua keputusan yang telah kau buat telah berhasil membuatku seperti ini dan karena itulah aku bisa menyongsong masa depanku... ."


Ladies, selalu ada kesempatan terbaik untuk belajar dari kesalahan. Gambaran masa depan itu sebenarnya ditentukan oleh apa yang kita lakukan sekarang.
(vem/nda)
What's On Fimela