Wajahnya tertutup kostum maskot sekolah. Ia menari-nari di tengah keramaian. Memberi tos penuh semangat kepada teman-temannya dan menyemangati teman-temannya dengan suara yang lantang. Sosok yang di balik kostum maskot sekolah itu pastilah sosok yang sangat ceria. Betulkah seperti itu?
Murid-Murid Sekolah Mengenalnya Sebagai Victor E. Bobcat
Dilansir dari mlive.com, sebagian besar murid sekolah di Grand Blanc West Middle School mengenal sosok yang memakai kostum maskot sekolah itu sebagai Victor E. Bobcat. Dan hanya keluarga dan seorang teman saja yang tahu bahwa identitas asli sosok di balik kostum itu adalah Andrese Duke.
Kisah Bocah Penyandang Autisme
Andrese Duke dikenal jarang berbicara tetapi sangat sopan. Bocah laki-laki yang duduk di bangku kelas tujuh ini tergolong bocah yang pemalu dan terisolasi dari teman-temannya. Ia adalah bocah penyandang autisme.
Seorang guru yang menangani pendidikan khusus bernama Raymond Haden adalah guru yang selalu mendampingi Andrese. Ia ikut melihat proses perkembangan dan transformasi bocah yang berusia 13 tahun ini sejak dirinya mengajukan diri sebagai Victor E. Bobcat--si maskot sekolah.
Andrese Menemukan Ketertarikannya Kepada Kostum Maskot Tersebut
Saat sedang mengadakan pertemuan tahunan bersama para guru, staf, Andrese, dan pihak keluarga, Andrese melihat kostum maskot di ruang pertemuan itu. "Ketika ia memperlihatkan ketertarikannya pada kostum tersebut, kami saling memandang satu sama lain. Oke, sepertinya kostum itu bisa membantu Andrese," jelas Raymond.
Ketika pada akhirnya Andrese bisa memakai kostum maskot sekolah tersebut, kepercayaan dirinya meningkat. Sebelumnya Andrese diberitahu bahwa tugasnya adalah untuk menghampiri kerumunan para murid, mengangkat kedua tangannya, berkeliling-keliling, memberi tos kepada teman-temannya, dan juga dengan sedikit melakukan tarian. Andrese pun langsung menyanggupi tugas tersebut.
Andrese Sangat Senang Memakai Kostum Maskot Tersebut
Sang ibu yang bernama Adrian Duke mengatakan bahwa putranya sangat senang bisa mengenakan kostum maskot tersebut. Andrese terus bercerita tentang pengalamannya menjadi maskot sekolah. "Kostum itu membuatnya bisa melakukan sesuatu. Ia selalu suka sekolah, tetapi kostum itu telah memberinya semacam rasa tanggung jawab dan sesuatu yang penting untuk dilakukan. Ia menganggapnya sangat serius, seolah-olah itu adalah pekerjaannya," jelas Adrian.
Di sekolah, sudah menjadi tradisi bahwa sosok di balik kostum maskot sekolah tidak bisa diketahui sosok aslinya. Namun, untuk kasus Andrese, ada satu murid bernama Stephen Nelson yang tahu bahwa sosok di balik kostum maskot itu adalah Andrese. Stephen menjelaskan bahwa Andrese telah punya banayk teman sekarang dan ia merasa lebih populer sekarang.
"Dia selalu mengajak tos semua murid. Semua murid merasa senang di dekatnya saat ia menjadi maskot sekolah," ungkap Stephen.
- Kurang dari 24 Jam, Dad Bloggers Berhasil Kumpulkan 153 Juta Rupiah: Untuk Apa Uang Sebesar Itu?
- Walau Sering Dihina Jelek, Lauren Lovejoy Berhasil Menjadi Finalis Miss Universe Inggris
- Kisah Pria Baik Hati, Rela Melubangi Mobilnya Hanya Untuk Menyelamatkan Kucing Yang Terjebak
- Ibu, Kenapa Aku Tidak Bisa Menikah Seperti Temanku?
- Jacob Bolotin, Dokter Pertama Yang 'Melihat' Dengan Hati
- Jika Para Model Berfoto Tanpa Makeup Dan Sentuhan Photoshop, Masih Cantikkah Mereka?