Ladies, apakah Anda memiliki pengalaman buruk, masalah, atau trauma masa lalu? Seseorang bisa tidak tenang hidupnya ketika dirinya masih terjebak dalam kenangan buruk atau pengalaman traumatis yang pernah didapatkan. Dan salah satu cara agar bisa sembuh dan terbebas dari pengalaman buruk atau kenangan buruk itu adalah dengan menuliskannya.
Apa Itu "Expressive Writing"?
Menuliskan bagian-bagian terburuk atau tersulit dalam hidup merupakan sebuah terapi yang memiliki segudang manfaat. Dilansir dari businessinsider.co.id, kegiatan menulis ini disebut dengan "expressive writing". Dalam sebuah Jurnal Inggris Advances in Psychiatric Treatment, kegiatan menulis ini memiliki sejumlah manfaat di samping bisa menjadi obat untuk menyembuhkan stres atau rasa tertekan.
Berikut ini sejumlah manfaat kesehatan yang bisa diambil dari kegiatan "expressive writing":
- Tingkat stres yang semakin berkurang.
- Meningkatkan fungsi paru-paru.
- Meningkatkan fungsi hati.
- Meningkatkan suasana hati atau mood.
- Merasa lebih sehat secara psikologis.
- Mengurangi rasa traumatis.
- Meningkatkan fungsi imun tubuh.
Orang yang menemukan kekuatan dari "expressive writing" ini bernama James Pennebaker. Ia adalah seorang psikolog di University of Texas. Berdasarkan eksperimen yang dibuatnya, menulis jurnal adalah sebuah obat anti depresi.
Inilah Alasan Kenapa "Expressive Writing" Itu Menyehatkan
Para psikolog pada umumnya sepakat bahwa menghindari atau menekan emosi negatif hanya akan membuat tubuh tegang. Selain itu, menekan emosi negatif juga bisa memicu emosi negatif dan gangguan kognitif. Tetapi ketika kita mencoba untuk menyelami, mengekspresikan, dan memproses emosi-emosi negatif atau kenangan-kenangan buruk tersebut, maka kita akan merasa lebih baik. Menuliskan pengalaman traumatis itu bisa membuat kita mengambil makna dan mengambil sisi positif dari pengalaman tersebut.
Luangkan Waktu 15 Menit Saja
Seorang psikolog dari Harvard Business School bernama Francesco Gino dan rekan-rekannya baru saja mempublikasikan sebuah hasil penelitian. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa meluangkan waktu 15 menit untuk melakukan refleksi dengan menulis di akhir hari Anda bisa membuat hari Anda terasa jauh lebih efektif.
Dalam sebuah eksperimen, para pegawai baru yang menghabiskan waktu 15 menit untuk menulis dan melakukan refleksi diri di akhir akhir bisa memiliki kinerja 22.8 persen lebih baik daripada yang tidak meluangkan waktu untuk menulis. "If you reflect on your work, you can identify best practices as they emerge. If you reflect on your life, you can find the meaning you otherwise overlooked."
- Atasi Stres Anda Dengan Obat Paling Murah, Ampuh dan Mujarab Ini
- Bermasalah Dengan Berat Badan? Salahkan Stres Sebagai Pemicunya
- 4 Cara Berdamai dengan Rasa Cemas dan Was-Was
- 5 Kegiatan di Luar Ruangan Yang Bisa Mengusir Stres
- Agar Tubuh Tetap Rileks Ikuti Cara Tidur Kucing
- Berjalan dengan Bertelanjang Kaki Ternyata Banyak Manfaatnya Lho!