Finansial memang menjadi masalah yang masih sensitif jika dibicarakan dengan orang yang tidak memiliki kesepahaman pikir dengan Anda. Karena kembali lagi, setiap orang memiliki kepentingan yang berbeda, sehingga cara pandangannya terhadap kekayaan fisik juga jelas berbeda. Jangan pernah menyombongkan apa yang Anda miliki saat ini, karena bisa jadi orang lain memiliki apa yang tidak Anda miliki untuk menjadi orang yang kaya. Simak kisah keluarga kaya berikut ini yang dilansir dari moralstories.com.
Suatu hari seorang ayah dari keluarga yang sangat kaya mengajak anaknya untuk berjalan-jalan dengan tujuan memperlihatkan pada anaknya bagaimana orang miskin menjalani kehidupannya. Ayah dan anak ini akhirnya menghabiskan beberapa hari untuk tinggal di rumah keluarga yang dianggapnya sangat miskin, keluarga tersebut juga memiliki peternakan sebagai salah satu sumber mata pencaharian. Setelah merasa cukup, sang ayah mengajak anaknya pulang, selama di perjalanan sang ayah bertanya pada anaknya, "Bagaimana liburanmu nak?" sang anak menjawab, "Menyenangkan sekali Ayah".
Ayah bertanya kembali, "Apakah kau sudah memahami bagaimana kehidupan orang miskin? Ceritakan padaku" Kemudian anaknya menjawab, "Tentu aku sudah paham ayah"
Anak kesayangannya tersebut kemudian menjelaskan, "Aku melihat bahwa kita hanya punya satu anjing, mereka ternyata memiliki empat. Kita hanya punya kolam renang yang sangat panjang hingga ke tengah taman, tetapi mereka memiliki sungai yang tiada ujungnya. Kita memiliki lampu taman impor namun mereka memiliki banyak sekali bintang-bintang di malam hari, kita hanya bisa menatap hingga halaman depan, namun mereka memiliki pemandangan yang sangat luas.
Jawaban sang anak ini terang saja membuat ayahnya tertegun, kemudian anaknya masih melanjutkan kembali ceritanya, "Kita memiliki sepotong kecil tanah untuk hidup, namun mereka memiliki ladang yang sangat luas sekali melampaui pandangan kita. Ada tembok di sekeliling rumah untuk melindungi kita, sedangkan mereka memiliki teman yang melindungi mereka. Terima kasih ayah telah menunjukkan padaku betapa miskinnya kita."
Jangan selalu bangga dengan rumah mewah yang Anda miliki jika di dalamnya tidak ada cinta, jangan pernah bangga dengan harta yang melimpah, karena tidak ada persahabatan tulus yang bisa Anda beli.