Ladies, kebahagiaan selalu bergandengan erat dengan kesedihan, demikian juga dengan pertemuan, pasti akan berujung pada perpisahan, baik untuk perpisahan untuk sementara maupun selamanya. Ketika orang yang Anda kasihi pergi untuk selamanya, apakah Anda pernah merasa sekali waktu seperti mereka hadir di dekat Anda?
Berikut ini beberapa orang yang menceritakan kisah mereka bertemu kembali dengan orang yang dicintainya yang telah meninggal, selain itu mereka juga mengalami tragedi yang tak terlupakan ketika bersama dengan kerabatnya di saat-saat terakhir sebelum kerabatanya meninggal, seperti dilansir dari dailymail.co.uk.
Deanna Mottershead (73 tahun)
Wanita ini adalah pensiunan manajer sebuah hotel dan kini tinggal dengan suaminya Alan yang berusia 83 tahun dan tinggal di Llandudno, North Wales. Deanna menceritakan peristiwa pada bulan Januari 1962 yang tak pernah dilupakannya ketika tunangannya Tony mengalami kecelakaan motor dan koma selama seminggu. Saat itu memang benar-benar meremukkan hati Deanna menjelang hari pernikahannya, dia terus berada di samping tempat tidur Tony berharap tunangannya segera pulih. Suatu hari ketika Deanna menggenggam tangannya, dia merasakan Tony meremas tangan Deanna dan seketika itu dia yakin bahwa Tony akan sembuh. Deanna pun segera meninggalkan rumah sakit ingin segera mengabarkan kepada orang tua Tony.
Ketika berada di rumah orang tua Tony, telepon berdering pada pukul 15.15 waktu setempat dan itu adalah kabar dari rumah sakit yang mengatakan bahwa Tony meninggal 15 menit yang lalu. Deanna pun menangis dengan sangat rapuh, demikian juga orang tua Tony. Namun ada hal yang aneh terjadi, jam dinding berhenti pada pukul 15.00, tepat 15 menit yang lalu saat Tony menghembuskan nafas terakhirnya. Apakah ini kebetulan semata? Ketika ayah Deanna terkena serangan jantung, suatu malam kesehatannya mulai stabil dan Deanna bersama ibunya pulang ke rumah. Beberapa saat kemudian rumah sakit menelepon jika ayahnya telah tiada pada pukul 13.20, pada saat itu juga, jam dinding di rumahnya berhenti pada jam yang sama. Saat ibu Deanna meninggal di sebuah panti jompo, buru-buru wanita ini melihat jam dinding di rumahnya, dan yang mengejutkan jam tersebut ternyata meledak, berhenti tepat 18.00 ketika ibunya dikabarkan telah tiada.
Jan Hunter (67 tahun)
Jan adalah pensiunan sebuah perusahaan di bidang IT dan kini menetap di Wareside. Wanita ini memiliki pengalaman yang tak pernah terlupakan. Ketika besar di London, Jan memiliki tetangga yang bernama Mr dan Mrs Strictly, mereka selalu menarik perhatian Jan karena pakaian yang dipakai oleh Mr. Strictly. Mereka adalah sepasang suami istri yang sudah menua dan selalu berpakain rapi, lebih tepatnya selalu formal. Bahkan Jan tidak pernah sekalipun melihat Mr Strictly berpakaian tanpa topi, apapun cuacanya pria tua ini selalu memakai rompi, jaket, dan kemeja berkerah.
Suatu pagi ketika Jan sudah berusia 24 tahun, dirinya bergegas keluar dari mobilnya karena melihat Mr. Strictly berdiri di dekat gerbang, di tengah larinya Jan terhenti karena yang dilihatnya dari Mr. Strictly tampak tak biasa. Pria tua itu tak lagi memakai topi dan rambut putihnya berkilau diterpa sinar matahari. Dengan memakai kemeja berlengan panjang yang digulung serta kerah yang terbuka kancingnya, Mr.Strictly tampak sangat bahagia. Jan berpikir apa yang sudah dilakukan istrinya sehingga pria tersebut berubah penampilan. Ketika Mr. Strictly akan berlalu, dia sempat berbalik dan tersenyum sangat bahagia. Tiada pernah Jan melihat senyum seperti ini. Esoknya Jan menceritakan apa yang baru dilihatnya ini kepada sahabatnya, kemudian terhenyak ketika disodori sebuah koran yang memuat berita bahwa Mr. Strictly telah meninggal 10 hari yang lalu.
Dorothy Moose (71 tahun)
Pensiunan manajer pemasaran yang tinggal di Lancaster ini kini tinggal dengan dua anak dan cucunya, namun kenangan akan suami yang sangat dicintainya tak pernah usang. Suaminya selalu merangkul Moose dengan lengannya setiap wanita ini pulang dari perjalanan jauh, kemudian menyiapkan air hangat untuknya. Pernikahan yang bahagia dilaluinya bersama Ted selama kurang lebih 50 tahun. Namun Ted harus pergi untuk selamanya ketika kanker ginjal menutup usianya di ulang tahun ke-72.
Dua tahun setelah Ted tiada, ketika Moose tidur sendirian, dia merasa tempat tidurnya bergerak dan merasakan seolah-olah Ted merangkak tidur di sampingnya. Dengan suara bergetar Moose bertanya, "Apakah kau Ted? Jika kau datang lagi besok, aku berjanji tidak akan pergi" Beberapa hari Moose melalui malam-malam seolah Ted ada bersamanya, bahkan bisa merasakan genggaman tangan Ted yang hangat, pernah juga Moose mendengar ada suara batuk di belakangnya mirip bagaimana Ted batuk. Moose juga pernah mendapati Ted tidur di atas ranjangnya sambil tersenyum, terlihat sehat seperti ketika usianya masih 30 tahun. Kini Ted sudah berhenti tidak mengunjunginya lagi setelah Moose merasa sudah tenang dan ikhlas atas kepergian Ted.
Penny Daniel (56 tahun)
Wanita ini adalah seorang konsultan manajemen dan kini menetap di Hassocks, Wes Sussex. Pada tahun 2001, masa-masa sulit menerpa kehidupan Penny, ayahnya meninggal sehari setelah mengalami serangan jantung di usia 81 tahun. Penny sangat merindukan ayahnya. Ketika usianya menginjak 43 tahun, Penny merasa pada titik terendah kehidupannya dan berbaring tidur dengan gelisah. Tiba-tiba telepon berdering pada dini hari, Penny segera berlari dan mengangkat telpon, penasaran siapa yang menelponnya sepagi ini. Dan Penny semakin heran, suara di ujung sana mirip sekali dengan ayahnya, George.
"Penny, halo?" seolah suara itu memastikan apakah benar Penny yang mengangkat telponnya.
Penny begitu terguncang, lemas, dan sekuat tenaga membalas suara di seberang, namun telepon sudah ditutup. Penny kemudian tersadar bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya dan mungkin ayahnya datang untuk memastikan bahwa Penny tak merasa sendirian. Perasaan takut kemudian berubah menjadi perasaan tenang yang membuat Penny tidur nyenyak.
Simon Bonner (63 tahun)
Pernah bekerja sebagai seorang perawat dan kini tinggal bersama dengan dua anak perempuannya di Berkshire. Pada bulan Januari 1983, ayah Bonner meninggal. Beberapa saat setelah mendengar kabar tersebut anak Bonner tiba-tiba turun dari tangga, kebetulan anaknya ini sangat dekat dengan kakeknya. Si kecil mengatakan bahwa kakeknya baru saja datang dan mengatakan bahwa dia akan pergi untuk waktu yang lama, maka dari itu si kakek meminta anak Bonner untuk menjaga ibunya.
Nicola, putri sulung Bonner, kemudian memeluk ibunya dan menghibur sang ibu seperti apa yang dikatakan kakeknya. Bonner tak mampu berkata-kata, hanya air mata yang menetes mengiringi banyak karangan bunga datang sebagai bela sungkawa. Bonner masih tenggelam dalam duka dan suatu hari ketika dia tidur dan memikirkan bagaimana dia akan melewati hari tanpa ayahnya. Bonner tersentak ketika melihat ayahnya duduk di dekat kakinya, mengenakan setelan cokelat yangd dulu dipakainya ketika Bonner menikah. Kemudian beberapa saat ketika Bonner masih termangu, sosok ayahnya memudar. Bonner yakin, ayahnya akan selalu mencintainya tanpa batas waktu.
Demikian kisah orang-orang yang berjumpa kembali dengan kerabat atau orang terkasih yang telah meninggal. Jika Anda juga memiliki pengalaman yang sama, share di comment ya Ladies.