Suami istri yang saling mencintai akan selalu mengupayakan kebersamaan meskipun maut hendak memisahkan. Demikian yang dialami oleh sepasang suami istri dari Jepang, di mana sang istri mengalami masalah pernapasan akut. Bertempat tinggal di Kansai, seorang wanita divonis menderita pulmonary fibrosis, jika tidak segera mendapatkan donor paru-paru, maka wanita tersebut tidak akan bertahan lama, seperti dilansir dari en.rocketnews24.com.
Beruntung, ternyata sang suami memiliki kecocokan dalam hal golongan darah dan jaringan paru-paru. Memang benar-benar inilah kebersamaan yang mereka perjuangkan, tanpa berpikir panjang, sang suami rela mendonorkan separuh paru-parunya demi kesehatan sang istri. Namun pihak rumah sakit mengalami kendala dengan ukuran paru-paru yang belum tentu bisa ditampung di dalam tubuh wanita tersebut. Akhirnya tim dokter dari Kyoto University memiliki solusi menarik menggunakan 3D Printer yang kini sedang gencar dikembangkan.
Sebenarnya donor paru-paru biasanya didapat dari pasien yang sudah meninggal, namun dalam keadaan yang mendesak akhirnya hanya satu bagian lobus dari paru-paru pria tersebut yang diambil. Tantangan baru dihadapi lagi oleh tim dokter, bagaimana meletakkan paru-paru bagian kanan tepat di bagian kiri dada wanita tersebut. Akhirnya dengan menggunakan 3D Printer masalah tersebut bisa diatasi. Tim dokter dari Kyoto University dan Nagoya University bersama-sama membuat modeling untuk membantu pencangkokan paru-paru ini.
Memang kebersamaan masih menjadi hak sepasang suami istri ini, di samping itu mereka mendapatkan hadiah yang tak ternilai berkat usaha mereka. Setelah operasi pada bulan maret lalu, sang istri pulih dan sudah mampu berjalan 10.000 langkah dalam sehari. Dan suaminya ternyata telah pulih terlebih dahulu dan sudah kembali bekerja. Yang menarik, ketika mereka memiliki masalah dan akan bertengkar, keduanya selalu teringat bagaimana mereka berjuang untuk bernapas demi kebersamaan yang hampir hilang.
Semoga Anda dan suami selalu saling mencintai ya Ladies.
(vem/hyn)