Ibu, Terima Kasih Telah Merawatku Selama Sakit Bertahun-Tahun

Fimela diperbarui 12 Mei 2014, 12:50 WIB

Tanggal 11 Mei yang lalu bertepatan dengan perayaan Hari Ibu Internasional. Perayaan ini kurang populer di Indonesia, karena Hari Ibu lebih banyak dirayakan pada 22 Desember. Namun, kami berhasil menemukan sebuah cinta dari seorang anak untuk ibunya. Bacalah surat ini, karena ada cinta yang luar biasa.

Dilansir oleh stomp.com.sg, inilah salah satu kisah yang masuk dalam nominasi Top Mum Award 2014.

Saya ingin menceritakan kisah tentang ibu yang sangat saya sayangi. Ibu selalu ada untuk saya dan saudara saya yang lain.

Nama saya A. Haresh Gerard, usia 8 tahun. Saya menuntut ilmu di Sekolah Dasar St Gabriel. Saya didiagnosis menderita kista milti-kistik pada ginjal kanan dan organ tersebut hanya berfungsi 14 persen. Selain itu, saya juga menderita tekanan darah tinggi.

Ibu saya, Rina Aras berusia 36 tahun, bekerja sebagai Guru Playgroup.

Saya memiliki 3 saudara perempuan, usia mereka 15, 13 dan 3 tahun. Saya dan saudara-saudara saya setuju bahwa ibu adalah wanita yang luar biasa, walaupun dia mengalami banyak hal pahit dalam pernikahan pertamanya, dan ini adalah pernikahan keduanya.

Ibu saya adalah wanita yang tidak pernah menyerah untuk dirinya dan untuk kami. Ibu adalah seorang wanita yang gigih. Ibu bekerja untuk keluarga, dan dia sedang kuliah untuk gelar diploma di jurusan psikoterapi. Impian ibu adalah lulus di usia 38 tahun.

Saya ingat ketika harus dirawat di Amerika Serikat, ibu mengajukan banyak surat sebagai jaminan agar saya mendapat perawatan yang layak. Setiap malam, ibu mengontrol tekanan darah saya, setiap dua jam sekali.

Ibu sering tidak tidur. Saya tahu terkadang ibu berdoa dan menangis untuk saya, agar saya segera sembuh. Namun ibu tidak memperlihatkannya, dia selalu tersenyum dan mengatakan bahwa saya adalah seorang pejuang yang pantang menyerah.

Ibu bilang, saya harus berjuang untuk memberi contoh anak-anak lain yang juga sakit, agar mereka tetap punya semangat untuk sembuh.

Setiap hari, ibu mengantar saya ke sekolah, kemudian dia akan bekerja. Lalu setelah bekerja, ibu menjemput saya. Sampai hari ini, ibu merawat saya seperti permata. Tidak ada air mata yang mengalir dari pipi kami, karena ibu merawat kamu dengan sangat baik.

Ibu saya bekerja, kuliah, memasak, merawat kami, membantu tugas sekolah kami, membersihkan rumah dan yang terbaik adalah.. ketika kami sakit, ibu selalu ada di sisi kami, 24 jam selama 7 hari.

Saudara-saudara saya, dan saya, ingin memberi tahu ibu..

Ibu, kami beruntung memiliki Anda sebagai ibu kami. Jika kehidupan selanjutnya itu ada, kami berharap agar kami  menjadi anak-anak ibu lagi. Kami sangat mencintai ibu.

Selamat Hari Ibu.

Itulah sepenggal surat cinta dari Gerard untuk ibunya. Sungguh beruntung anak laki-laki ini memiliki ibu yang luar biasa. Semoga semangat dan cinta dari ibu Gerard menjadi motivasi kepada kita semua untuk selalu mencintai dan merawat anak-anak dengan baik.

Selamat Hari Ibu, untuk semua ibu terbaik di seluruh dunia.

(vem/yel)