Selain mempersiapkan dari segi psikologis dan biaya, mempersiapkan pernikahan tentunya menambah deretan daftar panjang pernak-pernik kecil yang tak boleh dilewatkan. Misalnya, pengiring pengantin, gaun, buket bunga, cincin dan lain-lain.
Tradisi-tradisi ini umum dianut di seluruh dunia. Tetapi, tahukah Anda asal usul dan makna di balik tradisi pernikahan yang mengakar hampir di seluruh belahan dunia ini? Mengapa para pengantin menyematkan cincin di jemari pasangannya di hari sakral ini? Dilansir oleh allwomenstalk.com, yuk cari tahu rahasia di balik tradisi pernikahan yang banyak dilakukan berikut ini.
- The Best Wedding Ever: Pesta Pernikahan Ini Kuadakan Lagi di Saat-Saat Terakhir Putraku Tersayang
- Kisah Cinta Mengharukan: Aku Mencintai Seluruh Kekuranganmu Sesederhana Isyarat 'I Love You'
- Bosan Nonton Bioskop Dan Makan Malam? Yuk Coba 5 Ide Seru Yang Bikin Kencan Makin Romantis
- Perempuan Mendambakan Laki-Laki Mapan Itu, Matre Atau Nggak Sih?
Pengiring Pengantin
Salah satu tradisi pernikahan yang paling menarik bagi teman-teman pengantin adalah menjadi pengiring pengantin. Ternyata, awalnya pengiring pengantin berpakaian sama persis dengan pengantin wanita, lho. Tujuannya adalah untuk membingungkan roh-roh jahat dan menghentikan mereka untuk menyakiti pengantin wanita. Sekarang, pengiring pengantin punya pakaian yang sedikit berbeda dengan pengantin wanita, tetapi tetap didandani secantik mungkin. Adakah yang memiliki pengalaman menjadi pengiring pengantin, Ladies?
Gaun Pengantin Warna Putih
Gaun pengantin identik dengan warna putih. Tradisi ini diawali oleh Ratu Victoria yang memperkenalkannya pada tahun 1840. Sejak saat itu, para permpuan di seluruh dunia mengikuti tradisi ini.
Secara tradisional, gaun pengantin warna putih melambangkan kemurnian, kesucian dan kepolosan. Tetapi kini seiring dengan perkembangan zaman, para pengantin banyak memilih warna lain untuk gaunnya sesuai dengan warna favorit mereka.
Cincin
Jika lirik lagu All The Single Ladies-nya Beyonce mengatakan "If you liked it then you should have put a ring on it", barangkali memang ada hubungannya dengan tradisi ini. zaman Roma Kuno, ketika seorang pria mengenakan cincin pada jari seorang wanita, itu artinya pria tersebut resmi memiliki sang wanita.
Selain sebagai tanda resmi, cincin yang dikenakan di jari manis kiri juga punya makna khusus lho. Dipercaya bahwa Vena Amoris atau Vein of Love terhubung dari jari manis tangan kiri langsung ke jantung. Itulah mengapa cincin kawin dikenakan di jari ini.
Buket Bunga
Buket bunga menjadi salah satu elemen penting bagi pengantin wanita. Ternyata tak sekedar sebagai pemanis, lho. Pada zaman kuno, buket bunga terdiri atas tumbuh-tumbuhan dan rempah-rempah yang pedas seperti bawang putih dan bunga dill. Tujuannya adalah untuk menangkal roh-roh jahat, kesialan dan mencegah sakit. Seiring dengan lunturnya kepercayaan masyarakat terhadap takhayul, saat ini pengantin membawa buket bunga dengan bunga-bungaan yang harum dan berwarna-warni. Bunga apa yang Anda gunakan untuk buket di hari pernikahan Anda? Ceritakan yuk di sini.
Melemparkan Beras
Di Indonesia, hal ini tidak lazim dilakukan. Tetapi di negara Eropa sana, melemparkan beras kepada pengantin biasa dilakukan. Pada zaman kuno, beras dianggap sebagai lambang benih kehidupan. Secara tradisional, tradisi ini dilakukan pada pengantin baru saat mereka berangkat menuju ke gereja. Hal ini dianggap sebagai ucapan selamat dan harapan akan keberuntungan, kemakmuran dan kesuburan. Kini orang-orang mengganti beras dengan pita atau confetti.
Menggendong Pengantin Wanita
Tampak sweet banget ya saat pengantin wanita digendong oleh pengantin pria melewati pintu keluar. Tetapi ternyata ini ada maknanya, lho. Masih kental dengan nuansa takhayul, masyarakat Eropa percaya dengan cara seperti ini pengantin pria akan melindungi wanita yang dicintainya dari roh-roh jahat. Kalau menurut kami sih, sederhana saja, hal ini sangat romantis. Hihihi.